"Percayalah, hari bahagia itu sedang menunggumu di depan sana."
-Selat Gibraltar
•••
Dua hari sudah berlalu. Berita besar yang mengabarkan tentang David dan Chesa tetap menjadi berita utama di SMA Nusa Bangsa. Nyatanya, rumor itu belum hilang sama sekali. Kehadiran Chesa dan David yang terlihat biasa saja selama dua hari ini membuat mereka geram. Kenapa pihak sekolah memberikan kesempatan dan tidak langsung saja mengambil tindakan untuk mengeluarkan mereka?
Tata dan Zea berjalan masuk ke dalam kelas. Menatap meja Chesa yang kembali dipenuhi oleh berbagai macam sampah. Belum lagi banyaknya tulisan-tulisan yang berisi umpatan tentang Chesa. Kedua gadis itu tersenyum penuh arti. Sebentar lagi, bom akan tiba.
"Ada pengumuman di mading."
"Pengumuman apa?"
"Katanya, nanti siang kita disuruh kumpul ke ruang aula."
Mendengar itu, Tata dan Zea kembali tersenyum penuh kemenangan.
•••
"Kamu yakin masuk hari ini?" tanya Bryan yang baru saja mematikan mesin mobilnya. Menatap adiknya dengan tatapan yang begitu lembut dan hangat. "Kakak percaya, kalian pasti bisa mengatasi semuanya. Apalagi, ada Tata sama Zea 'kan?"
Chesa dengan cepat menoleh. Menatap raut wajah kakaknya dengan lekat. "Kakak gak ada simpan rahasia dari Chesa, kan?"
Bryan termangu sejenak. Kenapa adiknya itu berhasil menerobos ke dalam pikirannya? Chesa sudah mulai sedikit berubah. "Rahasia? Gak mungkin Kakak simpan rahasia sama kamu, Dek," balas Bryan dengan nada yang berusaha meyakinkan.
"Chesa harap, Kakak gak jilat omongan Kakak sendiri," sindir Chesa lalu membuka sabuk pengamannya dan beranjak untuk keluar dari mobil. Menyisakan Bryan yang sedang menatap lurus ke depan. Kalimat yang dilontarkan oleh Chesa tadi berhasil membuat emosinya menjadi naik. Tanpa sadar cengkeraman tangannya pada stir mobil menguat.
"Gue gak mungkin jatuh cinta sama lo, kan, Ta?"
•••
Sudah banyak murid yang berbondong-bondong masuk ke dalam ruang aula. Ruangan yang sangat besar itu sudah dipenuhi oleh para murid Nusa Bangsa. Di depan sana pun sudah berdiri para dewan guru, kepala sekolah, Chesa, David, dan kedua orang tua mereka.
Mereka sudah menduga apa yang akan terjadi setelahnya. Ini adalah kebijakan langsung dari sekolah. Sebelum resmi mengeluarkan muridnya, ada satu hal yang wajib dilakukan. Yaitu, rapat untuk mengeluarkan salah satu muridnya yang disaksikan secara langsung oleh seluruh murid Nusa Bangsa.
"ASSALAMMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH. SELAMAT SIANG SEMUA."
"WAALAIKUMSALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH. SELAMAT SIANG JUGA, PAK."
KAMU SEDANG MEMBACA
Selat Gibraltar [COMPLETED]
Romance⚠️WARNING⚠️ CERITA BUKAN UNTUK DITULIS ULANG! TOLONG HARGAI IDE DARI PENULIS. JADILAH PENULIS YANG BERKARYA DENGAN HASIL OTAK SENDIRI BUKAN DARI ORANG LAIN. BERANI BERKARYA ITU BAGUS! YUK, KURANGI POPULASI PLAGIAT. Blurb: Selat Gibraltar, dua...