Hari selanjutnya SeoHwa sudah bisa berangkat sekolah. Karena Yohan kembali ke camp pelatihan siang ini maka dia bertugas mengantar SeoHwa sekolah. Katanya rindu karena sudah lama tidak mengantar SeoHwa sekolah.
"Anak manja mau berangkat sekolah nih. Udah sembuh katanya," ucap Yohan.
"Kaya sendirinya nggak manja," balas SeoHwa.
"Nggak ya. Mas Yohan anti manja-manja club,"
"Awas besok kalo sakit ngeluh mulu. Pake segala bilang udah mau mati lah," balas WooSeok.
Yohan dan SeoHwa ini golongan anak manja yang kalau sakit suka meracau ingin mati saja. Mereka yang tergolong ceria dan konyol ketika disatukan itu bisa mengeluh ingin mati ketika sakit, tentu saja hal itu terdengar mengerikan dan lucu di saat bersamaan.
"Sepatu adek kemana mas?" tanya SeoHwa.
"Mas nggak tau lah," balas Yohan. Dia mana tahu barang-barang milik adiknya, barangnya sendiri saja suka menghilang.
"Di rak yang baru dek," balas WooSeok kemudian.
"Rak yang mana sih? Ini ada rak baru dua. Adek gatau yang mana yang mas maksud,"
Lelah berteriak akhirnya WooSeok beranjak mengambil sepatu yang SeoHwa maksud. Setelah keributan mencari sepatu Yohan mengantar SeoHwa ke sekolah.
"Belajar yang bener. Adek udah mau kuliah lho inget," pesan Yohan pada adiknya itu.
"Iya mas. Adek turun dulu ya. Mas latihan yang betul biar mas WooSeok beli lemari piala lagi," ucap SeoHwa kemudian turun dari mobil.
Baru saja memasuki pelataran sekolah SeoHwa sudah dismabut oleh EunSang. Dengan senyum kecil di wajahnya EunSang menyapa SeoHwa seolah tidak ada yang terjadi diantara mereka. SeoHwa memilih mengacuhkannya bahkan sampai masuk ke kelas dia memilih duduk di samping HyunBin.
"Kenapa disini?" tanya HyunBin bingung. Biasanya SeoHwa tidak mau dipisahkan dari EunSang.
"Pengen duduk sama HyunBin," jawabnya singkat.
HyunBin bingung. Dia kemudian menatap EunSang yang kini balik menatapnya. Seolah melakukan obrolan dengan bahasa batin, HyunBin mengangguk pelan kemudian membiarkan SeoHwa duduk di sampingnya sedangkan teman sebangku nya duduk di samping EunSang.
***
Ketika pulang sekolah pun SeoHwa berjalan sendiri menuju gerbang sekolah untuk menanti jemputan. Tidak seperti biasanya yang pergi bersama EunSang, kali ini dia memilih menunggu WooSeok menjemputnya. EunSang yang merasa tidak tahan dengan perubahan SeoHwa akhirnya memilih mengikuti SeoHwa duduk di tempat menunggu jemputan, hitung-hitung untuk menjaga SeoHwa juga.
"Kita perlu ngomong," ucap EunSang.
"Ngomong aja. SeoHwa tungguin," balas SeoHwa.
"Sebenernya MinHee mau jujur sendiri tentang kenapa dia nggak hubungin SeoHwa. Tapi karena sekarang SeoHwa marah sama Esa jadi Esa jelasin sedikit alasan MinHee nggak hubungin SeoHwa selama ini,"
"MinHee diterima jadi trainee di salah satu agensi yang namanya cukup terkenal di Korea. Salah satu hal yang bikin dia nggak bisa hubungi SeoHwa karena jadwal latihan dia penuh banget. Dia bilang kalo pulang sekolah dia harus langsung latihan sampai malem, kalo misal hubungin SeoHwa malem-malem juga nggak mungkin karena MinHee sendiri butuh istirahat," ungkap EunSang.
"Kenapa bukan Minnie sendiri yang bilang?" tanya SeoHwa.
"MinHee mau bilang sendiri ke SeoHwa waktu dia dapet libur semester nanti. Di jadwal libur itu dia udah minta izin sama agensi juga buat ambil libur. Rencananya dia mau pulang buat jelasin semuanya secara langsung,"

KAMU SEDANG MEMBACA
In Aeternum Te Amabo
FanfictionKim Seo Hwa. Anak bungsu keluarga Kim ini sangat amat dijaga oleh ketiga kakak laki-lakinya semenjak kecil hingga dewasa. Yang mana hal itu membuat SeoHwa sangat menikmati seluruh perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh ketiga kakaknya. Apala...