2.9

15 5 0
                                        

Hari ini adalah hari pertama dimana ospek akan dilaksanakan. Dikarenakan WooSeok harus pergi ke rumah sakit seperti biasanya dan Yohan ada kelas pagi dengan dosen killer maka di hari pertama ospek ini dia diantar oleh MinKyu yang kebetulan masih belum kembali ke Australia karena waktu libur semesternya sangat panjang. Malam tadi SeoHwa kelimpungan karena harus menyiapkan berbagai macam barang-barang yang katanya dibutuhkan selama ospek. Ada satu barang yang berhasil membuat SeoHwa menangis karena sangat sulit dicari, bahkan ketiga kakaknya itu sampai harus memesan kesana kemari baru bisa mendapatkannya pagi tadi.

Hari ini rencananya ospek akan dibuka dengan sambutan dari beberapa panitia inti serta alumni. Kebetulan JinHyuk juga akan datang sebagai perwakilan alumni sekaligus mantan ketua BEM yang namanya digadang-gadang karena selalu sukses dalam membuat acara apapun. WooSeok sebenarnya juga diundang untuk memberi sambutan selaku alumni sekaligus wakil ketua BEM namun entah dia akan datang atau tidak karena dia sendiri masih sibuk dengan koass dan berbagai macam urusan lainnya.

"Udah siap semua dek?" tanya MinKyu memastikan. Dia tidak ingin kalau adiknya itu melakukan kecerobohan di hari pertama ospek.

"Sepatu adek dimana ya mas?"

MinKyu menghela napas. Belum juga turun dari mobil tapi adiknya itu sudah mengalami hal-hal yang aneh. Dia kemudian menunjuk ke arah jok belakang dimana sepatu SeoHwa terletak. Setelah selesai memakai sepatunya SeoHwa mengecek lagi barang bawaannya. Begitu dirasa sudah siap semua dia segera pamit kepada kakaknya itu kemudian turun dari mobil.

Bukan SeoHwa namanya kalau tidak menjadi pusat perhatian jika berjalan sendirian. Sekarang ini ada banyak sekali orang yang menatapnya dengan tatapan kagum dan iri. Bahkan panitia ospek hari ini pun sempat terkagum-kagum melihat SeoHwa berjalan sendiri.

"Makin banyak aja yang ngeliatin ya. Susah emang kalo jadi orang cakep," ucap seseorang dari sampingnya.

SeoHwa memalingkan wajahnya. Matanya menatap sosok tinggi dan tak asing yang kini sedang berjalan di sampingnya. Kang MinHee. Dia asik berjalan dengan santainya sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celananya, matanya fokus menatap ke arah depan.

"Sama mas MinKyu?" tanyanya kemudian.

"Iya."

"Hari ini jangan ceroboh ya. Gue nggak bisa temenin lo terus karena sekarang kita beda jurusan. Jaga diri baik-baik juga. Kalo dijahatin lawa aja, inget kata mas Yohan pokoknya."

"Tapi kita kan masih di ruangan yang sama," balas SeoHwa.

"Iya tau. Tapi kan kita nggak sebelahan duduknya. Lo duduk bareng anak fakultas kedokteran gigi. Gue duduk bareng anak fakultas kedokteran bareng EunSang juga."

"SeoHwa. MinHee," teriak seseorang dari arah belakang mereka.

MinHee dan SeoHwa yang namanya dipanggil bersamaan otomatis berhenti melangkah dan bebalik menatap orang yang memanggilnya itu. Disana mereka melihat EunSang sedang berlarain sambil merapihkan dasinya.

"Baru hari pertama udah lari-lari aja," celetuk MinHee.

"Tadi ribut dulu sama mas JinHyuk," balas EunSang.

"Kenapa lagi mas JinHyuk?" tanya SeoHwa.

"Dari pagi papa udah teriakin mas JinHyuk buat bangun karena papa gabisa anterin Esa. Ditunggu sampe jam enam masih belum bangun juga, akhirnya dicipratin air dulu sama papa baru mau bangun. Habis bangun bukannya buru-buru malah kelamaan di kamar mandi, mana pake nyanyi segala waktu mandi. Udah gitu sarapannya lamban banget kaya siput. Akhirnya telat deh," jawab EunSang dengan begitu detailnya.

In Aeternum Te AmaboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang