Pukul 2 dini hari semua orang yang ada di rumah sudah dibuat senam jantung karena terkejutk dengan bunyi alarm yang berasal dari ponsel Yohan. Bukan hanya karena volumenya yang luar biasa membuat kaget hingga membuat jantung berdebar, tapi juga karena lagu yang digunakan membuat mereka semua merasa seperti sedang berada di tengah-tengah acara ritual persembahan. Setelah dicari penyebabnya tragedi alarm itu ternyata alasan utamanya adalah karena ponsel Yohan masih terhubung dengan speaker bluetooth yang pantas saja membuat seisi rumah terbangun begitu mendengar bunyi alarmnya, bukan hanya Yohan saja yang bangun.
"Kacau banget mas Yohan. MinKyu baru tidur jam sebelas padahal," keluh MinKyu.
"Ya maap, niatnya mas Yohan pasang alarm buat bangunin diri sendiri karena mau jemput papa ke bandara. Gataunya masih nyambung ke speaker. Rezeki kalian berati ini," balas Yohan.
SeoHwa masih yang masih setengah sadar akhirnya kembali merebahkan dirinya di sofa ruang tengah. Ketika menuruni tangga tadi dia nyaris menjadi pasien WooSeok karena kakinya belum menapak sempurna yang mana hal itu membuatnya hampir jatuh dan terbentur kaca.
"Adek mau ikut jemput papa di bandara nggak?" tanya MinKyu.
Bukannya menjawab pertanyaan MinKyu, SeoHwa justru mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap. Matanya masih terpejam tapi telinganya bisa dengan jelas mendengar apa yang MinKyu katakan tadi.
"Kalo adek ikut jemput papa di bandara, nanti yang nungguin pagar bagus dateng siapa? Lagian adek masih ngantuk, kalo ikut ke bandara pun nanti adek nggak akan turun dari mobil," balas SeoHwa.
"Yaudah, nanti kalo ada yang dateng disuruh masuk aja. Tadi malem EunSang sama MinHee begitu selesai shift langsung kesini."
"Iya." Yohan megecup puncak kepala SeoHwa kemudian berjalan menuju garasi diikuti MinKyu yang ada di belakangnya.
Sekarang hanya tinggal tersisa SeoHwa dan WooSeok saja di rumah. Karena hari ini menjadi hari yang bersejarah dan akan selalu dikenang WooSeok sepanjang sisa hidupnya maka sudah pasti dia merasa sangat bersemangat.
Setelah tragedi alarm Yohan tadi WooSeok sudha mulai menyiapkan dirinya, mulai dari berolahraga sebentar kemudian diakhiri dengan sarapan lebih awal dari biasanya. Hal yang sangat berbeda dengan apa yang SeoHwa lakukan karena sampai sekarang ini sampai sekarang ini dia tertidur kembali dengan posisi tengkurap di sofa dengan bantal yang berada di punggungnya.
SeoHwa baru membuka matanya kembali ketika tiba-tiba rumahnya sudah terasa ramai dengan banyak suara. MinHee dan EunSang menjadi alasan utama mengapa dia terbangun karena kedua sahabatnya itu dengan santainya menonton TV sambil merebahkan badan mereka di lantai. Bahkan suara TV yang cukup kencang seolah-olah saling bersahutan dengan suara keduanya yang sebenarnya lebih asik mengobrol daripada menonton TV.
"Lho, udah bangun?" ujar EunSang begitu mendapati SeoHwa sudah dalam posisi duduk.
"Kalo belum bangun ya masih merem berati. Ini kan SeoHwa udah melek, berati udah bangun dong."
"Buruan pada antri mandi, jangan pada ngoceh aja kaya beo. Dua jam lagi acaranya dimulai, ini periasnya udah lagi otw kesini. Jangan sampe pas periasnya Dateng kalian belum pada mandi," ucap WooSeok.
"Kamar mandi disini kan banyak mas. Sante aja kali," balas MinHee.
"Awas lho ya kalo nanti ada yang ngeluh nggak sempat sarapan gara-gara nggak keburu."
"Iya ini mandi."
SeoHwa beranjak menuju kamarnya sementara kedua sahabatnya beranjak memasuki kamar WooSeok dan MinKyu untuk meminjam kamar mandi. Alasan mereka tidak mau memakai kamar mandi yang ada di dekat dapur adalah karena tidak ada fasilitas air hangat dan shower disana. Sudah menumpang tapi masih suka protes ini itu, untung saja mereka semua sangat memaklumi kelakuan kedua sahabat SeoHwa itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/274017640-288-k276888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In Aeternum Te Amabo
FanfictionKim Seo Hwa. Anak bungsu keluarga Kim ini sangat amat dijaga oleh ketiga kakak laki-lakinya semenjak kecil hingga dewasa. Yang mana hal itu membuat SeoHwa sangat menikmati seluruh perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh ketiga kakaknya. Apala...