4.9

14 6 0
                                    

Malam harinya setelah YunSeong pulang WooSeok meminta ketiga adiknya untuk berkumpul di ruang tengah. Katanya ada sesuatu hal penting yang harus mereka diskusikan bersama. Hal penting yang menyangkut kehidupan mereka berempat ke depannya.

"Waduh, ada apa nih brother. Tegang banget mukanya kaya mau cerita tentang kejadian horor aja," celetuk Yohan.

"Udah jangan banyak omong. Sini duduk," balas WooSeok.

Setelah ketiga adiknya duduk di hadapannya, WooSeok membetulkan posisi duduknya. Entah mengapa suasana rumah tiba-tiba terasa menegangkan. Padahal WooSeok belum mulai bicara dan baru membetulkan posisi duduknya saja.

"Jadi gini." WooSeok menggantungkan kata-katanya sebentar.

"Selama ini sebenernya mas WooSeok udah lama dijodohin sama anaknya temen papa. Sebenernya perjodohan ini udah jalan lumayan lama. Tadinya waktu papa dateng kesini mau papa ceritain sendiri ke kalian, tapi sayangnya malah lebih banyak masalah waktu papa dateng kemarin. Akhirnya mas bilang buat nggak cerita soal perjodohan itu ke kalian karena mas bilang kalo nanti mas sendiri yang cerita ke kalian."

Yohan dan kedua adiknya sangat tercengan mendengar ucapan WooSeok. Mereka benar-benar tidak menyangka kalau kakak mereka itu bisa menyembunyikan hal sebesar ini dari mereka.

"Wahh," gumam SeoHwa dan MinKyu bersamaan. Mereka kompak menggeleng sambil bertepuk tangan, speechless.

"Terus gimana? Jangan bilang kalo mas WooSeok bulan depan mau nikah deh," ucap Yohan.

"Mas WooSeok belum selesai cerita lho, tadi baru nunggu reaksi kalian aja. Demen banget motong omongan orang sih. Sabar kenapa Yo. Nanti kan mas WooSeok ceritain sampe clear." WooSeok mencubit bibir Yohan dengan gemasnya, kesal dengan kelakuan adiknya yang satu itu.

"Yaudah buruan makanya," balas Yohan.

"Awalnya mas sama dia terima aja karena papa sama papihnya dia bilang buat dicoba jalani dulu, seenggaknya buat tahap lebih mengenal satu sama lain gitu. Tapi setelah dicoba jalan hampir dua taun ini rasanya kaya nggak memungkinkan buat masuk ke jenjang pernikahan. Banyak hal-hal yang nggak cocok gitu. Mulai dari kebiasaan mas yang bikin dia merasa terganggu, kebiasaan dia yang bikin mas nggak nyaman. Pokoknya hal-hal semacam itu bener-bener nggak bisa diterima satu sama lain. Apalagi kemaren dengan bodohnya mas jadi korban sasaran cewe mabok gitu," ujar WooSeok.

Ketiga adiknya itu masih merasa sangat terkejut mendengar ucapan WooSeok. Mereka benar-benar tidak menyangka kalau WooSeok sudah memiliki sebuah hubungan selama 2 tahun belakangan ini. Dan hebatnya lagi WooSeok berhasil untuk menyembunyikan hal itu dari ketiga adiknya.

Yohan sampai geleng-geleng mendengarnya. Dia yang terkenal pandai mencari informasi tentang apa yang dialami keluarganya mendadak merasa seperti orang bodoh karena tidak berhasil mengorek kisah romansa WooSeok yang satu ini.

"Bukanya perbedaan bisa jadi bahan pelengkap di rumah tangga ke depannya ya mas? Kalo misal mas WooSeok ngerasa nggak cocok sama dia dan mutusin buat nggak lanjut ke jenjang pernikahan pun emang bisa batalin perjodohan ini?" tanya MinKyu.

WooSeok menghela napas dalam-dalam. Sekali lagi, dia membetulkan posisi duduknya sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh MinKyu.

"Di taun pertama rasanya masih memungkinkan buat dijalanin bareng-bareng tapi gatau kenapa begitu masuk taun kedua ini dia bilang kalo dia jatuh hati sama laki-laki lain. Mas sendiri nggak bisa marah karena memang belum ada hubungan yang sah. Ibaratnya kalo dia dinikahin sama cowo yang dia suka pun mas yang statusnya cuma sebagai orang yang rencananya mau dijodohin sama dia pun nggak berhak buat protes karena memang belum ada hubungan sah. Pacaran pun enggak, gitu lho."

In Aeternum Te AmaboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang