Pagi harinya SeoHwa berangkat menuju rumah sakit seperti biasa. Karena hari ini MinKyu dan Yohan sedang tidak ada di rumah maka SeoHwa merasa damai karena tidak perlu mendengar pertengkaran yang biasa dilakukan kedua kakaknya di pagi hari. Hal seperti ini menjadi sesuatu yang cukup langka karena semenjak WooSeok tinggal terpisah dengan mereka perkelahian antara Yohan dan MinKyu menjadi sangat sering terjadi, walaupun keduanya jarang berada di rumah karena kesibukan masing-masing.
Sesuai janji WooSeok yang sudah dibahas di dalam pesan maka hari ini rencananya SeoHwa akan berangkat bersama WooSeok. Ini kali pertama baginya berangkat bersama WooSeok setelah kakaknya itu menikah beberapa bulan lalu. Biasanya SeoHwa hanya akan diantar oleh Yohan, MinKyu, atau ketika mendapat shift yang sama maka dia akan berangkat dengan Minhee dan EunSang.
Pukul 6 pagi WooSeok sudah berada di rumah adik-adiknya yang sebenarnya adalah rumahnya. Dia sengaja menjemput SeoHwa lebih awal walaupun shift pagi mereka baru akan dimulai jam 9 nanti. Tentu dia memiliki tujuan lain ketika datang sangat pagi seperti ini. Selain untuk memastikan bahwa adik bungsunya itu sudah bangun, dia juga mau membicarakan mengenai beberapa hal bersama SeoHwa.
"Pagi banget mas," ucap SeoHwa begitu melihat WooSeok sudah duduk di ruang tengah.
Kalau ditanya bagaimana cara WooSeok masuk ke dalam padahal SeoHwa belum membukakan pintu untuknya maka jawabannya adalah karena WooSeok tahu kode keamanan rumah. Dan sekali lagi, rumah yang ditinggali adik-adiknya ini adalah rumah miliknya yang sudah pasti ketiga adiknya akan berbagi password keamanan, bahkan tanpa perlu WooSeok memintanya terlebih dahulu.
"Adek udah sarapan?"
"Belum, nggak minat sarapan."
"Kenapa? Mual lagi?" tanya WooSeok.
"Siapa yang mual? Perasaan adek nggak pernah bilang mual gara-gara sarapan tuh. Istri mas WooSeok kali yang mual kalo sarapan."
WooSeok tersenyum tipis yang mana hal itu membuat SeoHwa bingung dengan maksud dari senyuman yang ditampilkan kakaknya itu. Mendengar kata 'istri' keluar dari mulut SeoHwa bahkan bisa membuat pipinya memerah malu.
"Mas WooSeok kenapa sih? Pagi-pagi udah aneh banget tingkahnya. Emang kehidupan pernikahan bisa bikin seorang Kim WooSeok berubah aneh jadi kaya mas Yohan ya?"
"Yuk berangkat. Kita sarapan junk food aja," ucap WooSeok seraya merangkul pundak SeoHwa.
"Kopi aja mas."
WooSeok berhenti melangkah. Dia beralih menatap SeoHwa yang masih ada di dalam rangkulannya.
"Sejak kapan adek suka kopi?" tanyanya kemudian.
"Sejak mas WooSeok pindah. Adek jadi sering minum kopi kalo pagi, gara-gara mas Yohan kalo bikin menu sarapan pasti sering bikin kopi juga. Akhirnya jadi ikutan minum kopi deh," balasnya. WooSeok mengangguk pelan.
WooSeok hapal betul dengan semua hal yang disukai, tidak disukai, bahkan sampai kebiasaan kecil yang kerap dilakukan adik-adiknya pun dia tahu dengan baik. Kopi adalah salah satu hal yang disukai Yohan namun kurang disukai SeoHwa, jadi ketika si bungsu bilang kalau dia sudah terbiasa meminum kopi tentu itu menjadi hal yang cukup mengejutkan bagi WooSeok.
***
WooSeok benar-benar membawa SeoHwa mampir untuk sarapan di salah satu tempat yang diucapkan oleh SeoHwa tadi. Karena kebetulan jam praktik mereka masih lama maka akhirnya mereka memutuskan untuk tidak take away. Sebenarnya mereka tidak nyaman karena dine in dengan posisi dimana mereka sudah rapih dengan scrub dan kacamata yang tentu membuat banyak pengunjung tahu kalau keduanya adalah dokter.
![](https://img.wattpad.com/cover/274017640-288-k276888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In Aeternum Te Amabo
FanficKim Seo Hwa. Anak bungsu keluarga Kim ini sangat amat dijaga oleh ketiga kakak laki-lakinya semenjak kecil hingga dewasa. Yang mana hal itu membuat SeoHwa sangat menikmati seluruh perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh ketiga kakaknya. Apala...