3.1

23 5 0
                                        

Di pagi harinya mereka berempat berkumpul di ruang makan untuk sarapan seperti biasanya. Setelah kemarin WooSeok murka dengan kelakuan Yohan hari ini kedua kakaknya itu saling diam. Yohan ingin minta maaf tapi dia takut kena semprot WooSeok lagi. Sedangkan WooSeok yang sedang memiliki masalah di rumah sakit dengan temannya pun sedang tidak ingin menambah beban pikirannya dengan memikirkan kelakuan Yohan kemarin. Jadilah kini mereka dilanda keheningan, padahal biasanya mereka akan meributkan hal-hal tidak penting di tengah acara sarapan pagi.

"Adek berangkat dulu ya. Mas WooSeok dana mas Yohan udah harus baikan waktu adek pulang nanti. Nggak ada penolakan, nggak ada perlawanan. Ini perintah," ucap SeoHwa kemudian beranjak mengambil tasnya di kamar.

"Duluan ya mas," tambah MinKyu kemudian beranjak dari ruang makan.

Di dalam mobil SeoHwa bersenandung sembari melihat keadaan jalanan yang tidak terlalu macet. Di sampingnya MinKyu sedang fokus menyetir sembari telinganya dimanjakan dengan suara merdu SeoHwa. Sesekali mereka akan mengobrol mengenai sesuatu hal sebelum akhirnya kembali diam lagi karena merasa tidak ada bahan obrolan lagi.

"Nanti mas MinKyu masih harus ngurus passport sama bisa lagi. Kalo misal mas WooSeok juga masih sibuk adek coba minta dijemput mas Yohan ya. Kalo misal mau pulang sama yang lainnya hubungi mas dulu. Biar nggak nyariin," ujar MinKyu.

"Oke."

SeoHwa merapihkan rambutnya kemudian mengecek semua perlengkapannya sekali lagi. Setelah dirasa siap dan rapih dia pamit kepada MinKyu kemudian turun dari mobil. Dari kejauhan salah satu teman baru SeoHwa yang bernama Hana melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah SeoHwa. Beberapa minggu bersama tentu membuat mereka berdua semakin akrab.

"SeoHwa," sapa Hana begitu SeoHwa sudah berada didekatnya.

"Hai Hana," balas SeoHwa dengan seulas senyum.

SeoHwa sendiri masih merasa canggung sebenarnya. Tapi kemarin MinKyu memberinya beberapa saran supaya tidak terlalu canggung dengan teman barunya. Yohan juga memberi saran supaya SeoHwa sedikit lebih terbuka dan menikmati lingkungan barunya supaya cepat beradaptasi.

"Aku belum sempat bilang sesuatu sama kamu kemarin." SeoHwa mengerutkan keningnya, bingung.

"Kemarin kamu keren banget waktu jadi perwakilan buat jawab pertanyaan dari panitia. Bangga banget deh," ujar Hana.

"Makasih." SeoHwa tersenyum kecil.

Mereka berjalan beriringan menuju ruangan yang akan menjadi tempat dilaksanakannya ospek hari ini. Hana merangkul lengan SeoHwa sembari terus mengajaknya mengobrol. SeoHwa yang selama ini jarang berteman dengan perempuan selain Lucy tentu saja tampak sangat bahagia ketika bisa berteman dengan perempuan. Biasanya dia hanya akan dikelilingi oleh ketiga kakaknya, JinHyuk, Eunsang, MinHee, YunSeong, dan beberapa teman kakaknya yang sering datang ke rumah.

Sebelum masuk ke ruangan yang menjadi tempat diadakannya ospek hari ini mereka harus lebih dahulu dicek kelengkapan dan barang bawaan mereka. Selama beberapa minggu ini ada banyak sekali mahasiswa baru yang tidak seharusnya membawa benda-benda ke kampus di masa ospek seperti ini. Benda yang paling sering disita adalah make-up, rokok, korek api, dan benda tajam lainnya.

"Ini ngapain bawa sunscreen segala?" tanya salah satu panitia yang mengecek tas SeoHwa.

"SeoHwa gabisa kelamaan kena sinar matahari kak. Jadi harus reapply sunscreen setiap dua jam," balas SeoHwa.

Beberapa panitia ospek yang mendengarnya justru tertawa kecil. Mereka seolah menganggap bahwa SeoHwa sedang berbohong. Hana yang melihatnya tidak bisa berbuat banyak karena dia langsung diperintahkan masuk begitu seluruh barang bawaannya selesai dicek.

In Aeternum Te AmaboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang