5.2

16 6 0
                                    

Pagi harinya setelah sarapan keadaan rumah sudah mulai dipenuhi dengan keributan dari ketiga kakak SeoHwa yang sibuk mencari barang-barang milik mereka. Yohan rusuh mencari jas miliknya di ruang laundry karena hari ini ada rapat mengenai pembagian saham perusahaan milik papanya. WooSeok juga tak kalah ribut dengan Yohan karena sekarang dia sedang berkeliling kesana-kemari mencari snelli dan sendal crocs yang biasa digunakannya. MinKyu juga tak kalah ribut dengan dengan kakaknya yang lainnya dan asik mencari jas untuk digunakannya karena hari ini dia juga berencana datang ke dalam rapat pembagian saham perusahaan papanya.

Berbeda dengan ketiga kakaknya, SeoHwa kini sedang asik duduk di ruang tengah sembari memperhatikan keributan yang dilakukan ketiga kakaknya. Setelah membaca pesan yang dikirimkan kedua sahabatnya kini dia kembali asik menonton TV diiringi suara keributan yang belum juga selesai.

"Adek berangkat dulu ya mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adek berangkat dulu ya mas. Udah ditungguin ternyata," ujar SeoHwa sambil membereskan barang bawaannya.

"Sama siapa?" tanya ketiganya kompak bersamaan.

"Mas dokter biasa," balas SeoHwa.

"Pulangnya sama mas MinKyu lho dek," ucap MinKyu dari arah ruangan laundry.

"Iya. Adek balik jam empat, nanti mas dateng aja. Kalo udah sampe nanti adek keluar."

"Udah sana berangkat dek. Hari ini kayanya KookHeon ada jadwal operasi," ucap WooSeok.

"Iya ini adek mau berangkat."

Begitu sampai di depan gerbang ternyata benar kalau KookHeon sudah menunggunya. Bahkan dia sampai rela berdiri menunggu SeoHwa di luar mobil padahal cuaca pagi ini lumayan terik.

"Lama ya dok? Maaf ya, tadi ribut-ribut dulu sama mas WooSeok," ujar SeoHwa.

"Gapapa, ini baru sebentar di luar kok." KookHeon tersenyum kecil. Tangannya terulur untuk merapihkan rambut SeoHwa yang sedikit berantakan.

SeoHwa membeku. Susah payah dia menelan salivanya karena menahan gugup dengan atas apa yang dilakukan KookHeon barusan. Memori lamanya yang tersimpan rapih di dalam ingatannya kembali terputar lagi. Ada sedikit rasa sakit kala mengingatnya tapi dia berusaha untuk tidak melupakannya juga.

"Masa lalu itu jangan dipaksa buat dilupain dek. Semakin kamu maksa dirimu buat lupa, semakin sering juga ingatan itu muncul di dalam pikiran kamu. Biarin aja, sesekali kita juga perlu inget masa lalu biar di masa depan nggak kejadian sesuatu yang lebih buruk," ujar JinHyuk tempo hari.

"Yuk masuk. Udah hampir terlambat nih." SeoHwa mengangguk pelan kemudian memasuki mobil KookHeon.

Selama perjalanan menuju rumah sakit tidak ada obrolan yang berlangsung di antara keduanya. Hanya ada musik yang mengalir memecah keheningan dan kecanggungan yang sangat terasa diantara mereka.

SeoHwa sendiri sebenarnya tidak menyukai kondisi canggung tanpa obrolan seperti ini. Tapi dia juga bingung haris memulai obrolan seperti apa. Apalagi KookHeon nampak sangat fokus menyetir yang mana hal itu membuatnya tidak ingin memecah perhatian KookHeon.

In Aeternum Te AmaboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang