7.6

7 4 0
                                    

Midnight driving agaknya menjadi salah satu pengalaman baru bagi SeoHwa. Setelah sore tadi mereka berhasil menyelesaikan masalah kecil yang menimpa mereka, YunSeong mengusulkan sebuah ide untuk melakukan midnight driving. SeoHwa yang belum pernah merasakan apa itu midnight driving tertu merasa antusias dengan usulan YunSeong dan dengan cepat menyetujuinya.

Mereka memutuskan untuk keluar ketika waktu hampir menunjukkan pukul 11 malam karena memang tujuannya adalah pergi berkendara di tengah malam, tanpa tujuan pasti tentang kemana mereka harus pergi. Hanya dengan berbekal aplikasi maps yang ada di dalam ponselnya karena kurang memahami daerah tersebut, akhirnya kini YunSeong membawa SeoHwa berkeliling kota tanpa tujuan pasti.

Karena niat awalnya mereka hanya untuk berkendara tanpa tujuan saja maka SeoHwa dan YunSeong hanya mengenakan pakaian santai saja. Baju oversize milik YunSeong, hot pants yang biasa dikenakannya, dan sepasang sendal rumah menjadi outfit SeoHwa malam ini. Sementara YunSeong sendiri hanya mengenakan celana pendek dan kaos serta sepasang sendal jepit saja.

"Jadi pengen makan sate deh mas," ucap SeoHwa begitu melihat beberapa gerobak sate yang ada di tepi jalan.

"Ngidammu makin hari makin aneh lho, sayang. Kemaren kamu baru minta sop iga tengah malem, udah dibeliin tapi nggak dimakan, alesannya nggak suka sama baunya. Sekarang ini minta sate gara-gara liat gerobak sate," balas YunSeong.

Beberapa hari yang lalu SeoHwa membuat YunSeong kebingungan di tengah malam. Dia mendadak dibangunkan hanya demi menuruti kemauan SeoHwa yang kala itu sedang ingin makan sop iga. Dengan berat hati dia membangunkan beberapa maid yang ada di villa dan meminta tolong untuk setidaknya membelikan kemauan SeoHwa itu. Sayangnya begitu sudah tersedia apa yang diinginkannya, SeoHwa justru enggan makan karena katanya tidak berselera hanya dengan mencium baunya saja. Mau tidak mau YunSeong lah yang menghabiskannya malam itu dan berakhir dengan wajahnya yang bengkak di pagi hari karena makan di tengah malam.

"Beneran pengen sate mas. Kali ini dimakan deh. Boleh ya mas?"

"Beneran dimakan lho?" tanyanya memastikan.

"Iya mas, beneran dimakan."

"Ini kalo nanti kamu nggak makan mas paksain buat makan lho. Kemaren kata mas WooSeok kalo misal udah minta beli sesuatu tapi gamau dimakan katanya suruh dipaksa aja," ujarnya seraya memutar balik.

"Iya ih, bawel banget kaya mas Yohan."

Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai di tempat yang SeoHwa inginkan. Senyum cerah yang nampak di wajah tanpa riasan SeoHwa mampu membuat YunSeong ikut tersenyum juga melihatnya.

Belum sempat SeoHwa keluar dari mobil, YunSeong sudah terlebih dahulu menatan tangannya dan mencegahnya keluar dari mobil. Dia mengalihkan pandangannya pada YunSeong, menatapnya dengan tatapan seolah dia mempertanyakan mengapa YunSeong menahan tangannya.

"Tunggu dii mobil aja, bajumu nggak pantes dibawa keluar," ucapnya kemudian beranjak turun.

***

Rencana mereka yang tadinya hanya ingin berkeliling tanpa tujuan berubah memiliki tujuan. YunSeong membawa SeoHwa ke salah satu pantai yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat pedagang sate tadi.

Mereka memilih untuk duduk di tepian pantai dengan beralaskan sebuah tikar yang entah bagaimana bisa ada di dalam bagasi mobil. Deburan ombak, angin pantai yang berembus serta bebauan khas laut menjadi sesuatu yang mereka nikmati malam itu, selain seporsi sate yang sudah mereka beli sebelumnya.

Lama berlalu, masih tak ada obrolan yang berlangsung diantara keduanya selama hampir 30 menit mereka duduk disana. Mereka terlalu asik menikmati semua yang diberikan pantai malam itu.

In Aeternum Te AmaboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang