Pagi hari ini SeoHwa sudah disuguhi dengan pemandangan berupa wajah YunSeong yang masih tertidur di sampingnya. Benar-benar terlihat damai, seperti bayi yang tertidur. Kalau diingat, YunSeong selalu terlihat tengil dan nenyebalkan kalau sudah membuka matanya jadi momen seperti ini terlihat baru baginya.
"Tidurnya anteng banget, kaya bayi. Tapi kalo udah melek bisa nguras tenaga banget," gumam SeoHwa.
Dengan sangat hati-hati SeoHwa memotret wajah YunSeong yang masih tertidur dengan damainya, mengabadikan momen langka seperti ini di dalam ponselnya kemudian kembali memperhatikannya lagi. Tangannya dengan sangat pelan menyentuh satu persatu bagian wajah YunSeong, dimulai dari dahi kemudian semakin turun kebawah dan berakhir di bibir tipis yang kerap menjadi candu baginya.
"Ngapain sih? Mas tau mas ini ganteng banget, tapi tolong jangan ganggu kalo mas lagi tidur deh," ucap YunSeong tanpa membuka matanya.
Belum sempat SeoHwa menimpali ucapan YunSeong, tiba-tiba dia ditarik ke dalam pelukan YunSeong yang membuatnya merebahkan badannya kembali dengan posisi wajahnya berada tepat di dada YunSeong. Tak ada obrolan yang berlangsung diantara mereka karena keduanya nampak nyaman dengan posisi saling memeluk satu sama lain.
"Oh iya, tadi alarm mas YunSeong udah bunyi dua kali," ucapnya kemudian.
Bagai dibacakan mantra, YunSeong yang tadinya masih merasa mengantuk dan ingin bermanja-manja lebih lama lagi mendadak lari terbirit-birit menuju kamar mandi setelah mengecek riwayat alarmnya terlebih dahulu. Seohwa yang merasa bingung memilih untuk mengacuhkan YunSeong dan kembali asik dengan ponselnya.
"Buruan mandi sayangku, ini selese mandi kita langsung berangkat lho pokoknya. Udah nggak ada waktu lagi soalnya," teriak YunSeong dari arah kamar mandi.
SeoHwa hanya bisa menghela napas pasrah kemudian beranjak menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. Dia sendiri lupa kalau hari ini harus menghadiri acara pernikahan kakak YunSeong yang menurut mereka sebenarnya mendadak karena tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Setelah selesai mandi baik YunSeong maupun SeoHwa buru-buru berlarian menuju garasi sembari membawa barang-barang yang sekiranya mereka butuhkan nanti. Mereka bahkan tidak sempat untuk sarapan karena dikejar waktu, padahal menu sarapan sudah disiapkan di meja makan dan tampak sangat menggoda.
"Sarapan di venue aja gapapa kan? Nggak sempat kalo harus mampir beli makan," ucap YunSeong.
SeoHwa mengangguk pelan. Dia kembali menyibukkan dirinya dengan seluruh rangkaian skincare yang harus dipakainya karena lagi-lagi tadi dia tidak sempat memakainya karena terlalu sibuk panik dan mengemasi barang-barangnya.
Sebenarnya mereka tidak terlalu terlambat juga karena waktu mereka masih lumayan panjang. Namun, dikarenakan jarak antara villa YunSeong dengan tempat resepsi pernikahan lumayan jauh dan kemarin dengan bodohnya mereka menolak untuk menginap di hotel yang dekat dengan venue, maka kini mereka harus buru-buru datang sebelum acara dimulai.
"Kayanya masih ada waktu sedikit kalo mau mampir buat sarapan. Di sbux mau?" tanya YunSeong.
"Iya terserah mas YunSeong aja. SeoHwa ngikut aja pokoknya," balas SeoHwa.
YunSeong memilih untuk menggunakan layanan drive thru daripada dine in, tentu saja alasannya lagi-lagi karena tidak ada banyak waktu yang mereka miliki. Selain itu mereka juga hanya bisa sarapan dengan beberapa buah cookies, satu cup teh hangat serta Americano untuk YunSeong. Tidak ada protes karena mereka tahu kalau protes tidak akan membuahkan hasil apapun dan justru menghambat perjalanan mereka yang masih lumayan panjang.
***
Seharian ini selama di venue YunSeong disibukkan dengan berbagai macam kegiatan yang membuatnya tak bisa berlama-lama duduk bersama dengan SeoHwa. Untungnya selama seharian ini SeoHwa didampingi oleh mama YunSeong yang membuatnya tidak kesepian dan merasa semakin akrab dengan calon ibu mertuanya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
In Aeternum Te Amabo
FanfictionKim Seo Hwa. Anak bungsu keluarga Kim ini sangat amat dijaga oleh ketiga kakak laki-lakinya semenjak kecil hingga dewasa. Yang mana hal itu membuat SeoHwa sangat menikmati seluruh perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh ketiga kakaknya. Apala...