Pagi harinya kegiatan mereka kembali seperti semula. Yohan dan MinKyu sudah berangkat pagi-pagi buta karena ada urusan mendadak yang berhubungan dengan kantor cabang milik papanya. Sehingga yang tersisa di rumah hanya SeoHwa yang belum berangkat bekerja dan WooSeok yang kebetulan sedang dapat shift malam.
"Sejak kapan adek balik lagi sama YunSeong? Adek kok nggak kasih tau mas WooSeok sih?" tanya WooSeok sambil terus mengekor di belakang SeoHwa.
"Kalo kata mas MinKyu sih adek udah dikasih kepercayaan buat nentuin pilihan sendiri kedepannya mau gimana. Adek rasa kalo adek balik lagi sama mas YunSeong juga nggak masalah. Mas WooSeok, mas Yohan, sama Mas MinKyu kan udah kenal dari lama juga. Itu poin plusnya dari mas YunSeong kan. Adek tau nanti ke depannya mau gimana mas. Mas WooSeok tenang aja ya," balas SeoHwa sambil memakai sepatunya.
"Iya mas tau adek ini bisa diandalkan. Tapi masa adek nggak cerita sama mas WooSeok sih? Disini yang nggak tau kabar adek balik sama YunSeong cuma mas WooSeok lho, dek. Adek nggak lupa sama mas WooSeok kan?"
SeoHwa bangkit dari duduknya kemudian mematut dirinya di depan cermin. Setelah dirasa rapih dia kembali mengalihkan pandangannya pada WooSeok.
"Adek nggak bilang siapapun kalo adek balik sama mas YunSeong. Kalo mas Yohan sama mas MinKyu tau tentang ini ya berati peka sama situasi. Semalem kan adek dianter pulang sama mas YunSeong, kemungkinan juga mas Yohan sama mas MinKyu liat waktu adek dianter pulang itu terus akhirnya tau kalo adek balik lagi sama mas YunSeong."
"Semalem mas WooSeok di rumah juga waktu adek pulang. Masa iya cuma mas WooSeok aja yang nggak liat sih. Adek kalo ada apa-apa cerita sama mas WooSeok juga dong. Jangan cuma diem aja. Mas WooSeok kan jadi bingung sendiri kalo kaya gini," balas WooSeok.
"Yaudah nanti malem adek ceritain. Sekarang adek berangkat dulu soalnya sebentar lagi udah mau mulai jam pemeriksaan."
Belum sempat WooSeok mengajukan protes lagi tiba-tiba SeoHwa sudah lebih dulu mengecup kedua pipinya kemudian berlarian keluar menuju sebuah mobil yang sudah menunggunya di luar gerbang. Biasanya yang datang untuk menjemput SeoHwa adalah JinHyuk, EunSang, MinHee, KookHeon, atau bahkan DongYun yang ingin berangkat bersama karena kebetulan bekerja di rumah sakit yang sama. Tapi hari ini WooSeok merasa asing dengan mobil yang menjemput adiknya tersebut karena selama ini dia hapal betul dengan mobil siapa saja yang sering datang menjemput adiknya itu.
***
Yang datang menjemput SeoHwa hari ini adalah YunSeong. Semenjak pertemuan kemarin kini hubungan mereka sudah jauh lebih baik. Kemarin mereka sudah saling bicara dari hati ke hati tentang apa saja yang mereka alami selama berpisah ini membuat mereka perlahan mulai bisa mengerti tentang perasaan masing-masing.
Kesalahpahaman yang sempat terjadi diantara keduanya dahulu sudah bisa diselesaikan tanpa memerlukan perkelahian lebih lanjut. Mereka benar-benar sudah kembali seperti dahulu walaupun belum ada kepastian mengenai apa sebenarnya status hubungan mereka berdua kini.
YunSeong menginginkan sebuah pernikahan. Sementara itu, SeoHwa masih belum bisa menyetujuinya karena ketiga kakaknya juga belum menikah. Kalau SeoHwa menikah lebih dulu maka dia merasa tidak enak pada ketiga kakaknya. Jadilah kini mereka berjalan tanpa status yang pasti dan memilih untuk memperbaiki diri bersama dahulu sebelum memutuskan akan bagaimana akhirnya nanti.
Selama perjalanan menuju rumah sakit ini YunSeong menceritakan banyak hal yang dialaminya, begitu juga dengan SeoHwa. Sesekali mereka tertawa karena merasa geli dengan cerita mereka masing-masing.
"Kita mampir sbux dulu ya. Nggak buru-buru kan?" ucap YunSeong.
"Enggak kok, masih ada waktu banyak. Mau beli americano ya pasti?"

KAMU SEDANG MEMBACA
In Aeternum Te Amabo
FanfictionKim Seo Hwa. Anak bungsu keluarga Kim ini sangat amat dijaga oleh ketiga kakak laki-lakinya semenjak kecil hingga dewasa. Yang mana hal itu membuat SeoHwa sangat menikmati seluruh perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh ketiga kakaknya. Apala...