YunSeong sudah tiba di rumah SeoHwa pagi-pagi sekali. Sesuai janjinya semalam pada SeoHwa. Tidak lupa dia membawa bingkisan bagi Yohan yang terkenal sulit ditaklukan. Tak lupa dia juga membawakannya bagi WooSeok juga karena sudah mengizinkannya untuk pergi bersama SeoHwa. Niat hatinya membawa bingkisan supaya hari ini lancar tanpa perlu disidang oleh Yohan.
"Pagi bener datengnya," ucap WooSeok.
"Biar nggak sampe malem mas," balas YunSeong. WooSeok mengangguk pelan kemudian mempersilahkannya masuk.
"SeoHwa baru bangun. Tunggu sini aja, bentar lagi turun kok." YunSeong mengangguk. Setelah itu WooSeok beranjak menuju dapur untuk melanjutkan memasak sarapan.
Yohan muncul dari arah garasi. Pagi ini dia sengaja bangun lebih pagi dari biasanya walaupun tidak ada jadwal kuliah karena dia berniat untuk mewawancarai YunSeong dulu supaya tidak macam-macam pada adik bungsunya itu.
"Duduk," ucap Yohan yang langsung dituruti oleh YunSeong.
"Mau kemana hari ini sama SeoHwa?" sesi wawancara YunSeong dimulai.
"Belum tau. Mungkin ke pantai," balas YunSeong.
"SeoHwa nggak bisa kelamaan kena panas. Kulitnya sensitif. Masa gitu aja gatau."
"Kalo gitu ke bioskop. Hari ini ada film baru soalnya, kayanya SeoHwa juga pengen nonton."
"Nggak boleh ke tempat gelap berdua. Nggak boleh ke tempat sepi berdua. Nggak boleh ke tempat yang berbahaya. Nggak boleh ke tempat yang aneh-aneh. No bioskop, no karaoke, no pantai. Apalagi ke hotel."
"Yakali bawa anak gadis ke hotel. Gila kali," gumam YunSeong dalam hati.
YunSeong menghela napas, nyaris stress dia menghadapi kakak SeoHwa yang satu ini. Kini dia tahu kenapa semalam WooSeok memperingatkannya tentang betapa ketatnya Yohan dalam mengatur SeoHwa. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikirannya.
"Funworld," balas YunSeong akhirnya.
Yohan melirik jam tangannya kemudian berkata, "sebelum jam lima sore udah harus sampai di rumah. Nggak ada penolakan, nggak ada protes. Kalo terlambat lebih dari lima menit ada konsekuensinya."
YunSeong mengangguk pelan. Baru kali ini dia merasa takut pada orang hanya karena disidang seperti itu. Padahal biasanya dia tergolong cuek dan tidak kenal takut pada orang lain tapi entah mengapa aura Yohan rasanya tidak bisa dibantah.
"Ini ada oleh-oleh buat mas Yohan." YunSeong memberikan paper bag yang dibawanya.
"Nggak menerima sogokan, terlebih kalo berkaitan sama SeoHwa. Ini gue anggap sebagai oleh-oleh sesuai apa kata lo," ucap Yohan kemudian membuka isi paper bag yang diberikan YunSeong.
Yohan nyaris melempar barang yang diberikan YunSeong karena saking terkejutnya. Bagaimana tidak terkejut. YunSeong memberikan 2 buah jam tangan dengan merk yang sedari dulu sudah menjadi incarannya, satu untuk Yohan dan satunya lagi untuk WooSeok. Sebagai pecinta jam tangan tentu saja hal ini bisa membuat Yohan nyaris jantungan.
"Tajir nih dia. Anjir anjir," gumam Yohan dalam hati.
Tak lama kemudian WooSeok memanggil mereka semua untuk sarapan dahulu, termasuk YunSeong. Yohan yang masih merasa ngeri dengan YunSeong setelah mendapat hadiah itu memilih diam menikmati sarapannya. SeoHwa asik bercerita mengenai MinKyu yang kini sedang sibuk kuliah di Australia.
Setelah selesai sarapan akhirnya YunSeong berhasil mendapatkan izin dari WooSeok dan Yohan untuk membawa SeoHwa. Sesuai janjinya pada Yohan tadi maka hari ini YunSeong akan membawa SeoHwa menuju Funworld. SeoHwa setuju saja karena dia sudah lama tidak bermain di Funworld.

KAMU SEDANG MEMBACA
In Aeternum Te Amabo
Fiksi PenggemarKim Seo Hwa. Anak bungsu keluarga Kim ini sangat amat dijaga oleh ketiga kakak laki-lakinya semenjak kecil hingga dewasa. Yang mana hal itu membuat SeoHwa sangat menikmati seluruh perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh ketiga kakaknya. Apala...