6.7

20 4 0
                                        

Beberapa bulan setelah keributan dan kekhawatiran SeoHwa tentang kemungkinan dirinya yang bisa jadi sedang mengandung, kini dia sedang dibuat kewalahan karena sering ribut dan berkelahi dengan ketiga kakaknya karena tidak kunjung menemukan titik terang akan suatu hal yang sedang mereka bingungkan. Puncaknya mereka berempat lama tidak mengobrol bersama hingga membuat orang-orang yang ada di sekitar mereka harus turun tangan karena merasa geram dengan kelakuan keempat anak bermarga Kim tersebut. Untung saja masalah tersebut sudah terselesaikan dan kondisi menjadi kembali tenang seperti semula.

Pagi ini SeoHwa dan ketiga kakaknya itu sedang asik bersantai di rumah walaupun sebenarnya mereka juga tidak sedang benar-benar santai karena masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan. WooSeok dan MinKyu sibuk dengan laptop dan ponsel mereka di ruang tamu karena harus mengerjakan sesuatu hal sementara Yohan dan SeoHwa sibuk berebut Yakult yang hanya tinggal tersisa 1 buah saja.

"Lepasin nggak mas, ini adek duluan yang megang lho," ujar SeoHwa.

"Enak aja, mas Yohan duluan yang megang lho. Adek beli lagi aja sana, mas Yohan bayarin deh," balas Yohan.

"Gamau lah, males banget. Adek juga punya uang sendiri kalo buat beli barang ginian mah. Balikin nggak, itu adek duluan yang liat lho."

"Gamau, mas Yohan udah liat ini dari semalem. Adek nggak bisa seenaknya gitu dong, ini punya mas Yohan pokoknya," ucap Yohan seraya mengangkat tangannya tinggi-tinggi, berusaha menjauhkan barang kecil tersebut dari jangkauan SeoHwa.

"Nggak asik banget. Mulut doang bilang kalo mas Yohan termasuk cowo gentle tapi sama adeknya aja nggak mau ngalah kalo soal rebutan gini," ujar SeoHwa seraya berjalan menjauh.

Yohan diam begitu mendengar ucapan SeoHwa, air mukanya berubah masam. Dia buru-buru menarik pergelangan tangan SeoHwa yang membuatnya berhenti melangkah. Tanpa berkata apa-apa dengan segera dia memberikan botol Yakult yang menjadi penyebab pertikaian antara dirinya dan SeoHwa pagi ini.

"Mas Yohan kalo udah disinggung gitu pasti nyerah. Padahal adek bercanda doang lho," ucap SeoHwa.

"Yaudah sini balikin yakultnya. Lagian adek tuh kaya kaset rusak tau, pasti kalo lagi berantem sama mas Yohan udah gitu kira-kira hampir kalah kalah pasti bilangnya gitu terus. Bosen banget dengernya," balas Yohan seraya mengerucutkan bibirnya.

"Dih, jangan ngambek dong. Lagian nggak mungkin banget seorang Kim Yohan ini nggak gentle lah. Kalo di rumah kelakuannya emang sembrono kalo sama adek, aslinya sih perhatian banget. Iya nggak?" SeoHwa menjawil dagu Yohan.

"Ribut terus deh, heran. Daritadi masih aja nggak selese-selese rebutan Yakult? Kata mas WooSeok daripada ribut terus mending beli lagi aja sana, itu uangnya ada di dompet mas WooSeok," ucap MinKyu yang baru memasuki area dapur.

"Males," balas SeoHwa dan Yohan bersamaan kemudian beranjak menuju ruang tamu.

WooSeok yang entah sedang melakukan apa dengan laptopnya itu terlihat sangat serius. Mulutnya terus berbicara dengan ponselnya tapi jemari dan matanya fokus pada laptopnya. Tepat sebelum Yohan sempat buka suara, WooSeok sudah lebih dulu memalingkan wajahnya menatap keduanya kemudian berdiri dari duduknya.

"Siapin mobil Yo, anter mas WooSeok ke tempat biasa," ucap WooSeok sembari membereskan kertas-kertas yang berserakan di meja. Yohan hanya bisa menghela napas kemudian beranjak menuju garasi.

"Mas WooSeok mau ngurus apa lagi? Bukannya udah selese semua ya?"

"Waktunya udah nggak banyak dek, kalo mas WooSeok nggak ikut turun bantuin bisa-bisa acaranya chaos gitu, nggak sesuai yang dipikir." SeoHwa mengangguk pelan.

"Nggak jadi pergi sama MinKyu mas?" tanya MinKyu.

"Enggak, sama Yohan aja. Soalnya dia yang ngasih saran soal WO kemaren, jadi dia yang lebih paham. Kamu sama SeoHwa pergi ke percetakan aja, kayanya hari ini udah beres kartu undangannya," balasnya kemudian beranjak pergi.

In Aeternum Te AmaboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang