Pagi hari setelah mengantar SeoHwa kuliah seperti biasa Yohan kembali dibuat stress. Hari ini WooSeok ngotot ingin pergi ke rumah sakit karena katanya sudah lama tidak berangkat shift. Padahal Yohan sudah mengizinkan WooSeok beberapa hari lalu supaya kakaknya itu tidak pergi shift ke kampus dulu karena kondisinya belum sembuh total. Gilanya WooSeok melarikan diri ketika Yohan mengantarkan SeoHwa ke kampus.
Awalnya Yohan tidak tahu kalau kakaknya itu melarikan diri karena mobil WooSeok terlihat masih ada di garasi. Bahkan untuk berjaga-jaga tadi Yohan sengaja merampas kunci mobil WooSeok dan MinKyu supaya kakaknya itu tidak bisa menggunakan mobil. Selain itu semua kunci motor juga disita olehnya. Tapi memang WooSeok ini cerdas dan banyak akal akhirnya dia berhasil melarikan diri dengan ojek online. Tentu saja hal itu diketahui Yohan dengan bertanya pada satpam komplek dan melihat rekaman CCTV yang ada.
"Bandel banget astaga. Dibilangin gaboleh berangkat malah berangkat. Ditinggal nganter SeoHwa malah kabur. Kesel banget astaga akalnya ada aja dah si dokter gila," gerutu Yohan.
"Pantes aja gue sendiri kaya berandalan gini kelakuannya. Ternyata mas WooSeok ada bibit pemberontak tapi nggak ketauan. Cape banget astaga punya sodara tiga kelakuannya ada aja," lanjutnya.
Yohan merebahkan dirinya di sofa ruang tengah, seperti biasa. Hari ini dia sedang tidak ada latihan karena semalam pelatihnya memberi izin padanya untuk tidak latihan dulu.
"Kiming," panggil Yohan begitu melihat MinKyu hendak memasuki dapur.
"Kalo udah selese urusan di dapurnya duduk sini. Mas mau ngobrol sebentar," lanjutnya.
Yohan sendiri merasa gemas dengan MinKyu karena dari kemarin belum mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya dengan melihat kelakuan adiknya itu Yohan paham betul kalau MinKyu sedang tertimpa masalah.
"Kenapa?" tanya Yohan begitu MinKyu mendaratkan bokongnya di sofa.
"Gapapa," balas MinKyu cepat.
"Mas nggak percaya."
"Beneran mas."
Yohan tersenyum kecut. Dia tahu betul kalau adiknya yang sudah hampir berusia 20 tahun itu tipe yang lebih tertutup, sama seperti WooSeok.
"Kalo mas telpon Tony sekarang semuanya ketauan sampe ke akarnya lho. Yakin gamau cerita sendiri aja?"
MinKyu menghela napas. Dia tahu betul kalau kakaknya itu menelpon Tony maka semua hal yang disembunyikannya selam di Australia akan ketahuan sampai ke akarnya dan berakhir dengan kemarahan Yohan yang akan membuatnya merinding tak karuan.
"Mas Yohan janji nggak cerita sama mas WooSoek tapi," ucap MinKyu.
"Tergantung. Kalo masalahnya nggak berat dan masih bisa mas Yohan handle ya nggak laporan mas WooSeok. Tapi kalo masalahnya berat ya mau gamau harus siap dilaporin ke mas WooSeok. Lagian nggak mungkin juga kita diem-diem aja kalo ada masalah kan? Mau gimana pun tetep nantinya mas WooSeok bakalan tau. Entah itu dari mulutmu sendiri, dari mulut SeoHwa, dari mulut mas Yohan, ato bahkan dari mulut orang lain," balas Yohan.
MinKyu meneguk salivanya. Entah kenapa tenggorokannya terasa sangat kering hingga rasanya tidak bisa untuk menceritakan hal-hal yang diminta Yohan.
"Kalo gamau cerita sekarang berati tunggu mas WooSeok sana SeoHwa pulang aja. Biar sekalian ceritanya. Gimana?" tanya Yohan.
"Kalo cerita nanti ada jaminan MinKyu nggak dimarahin sama mas WooSeok nggak?"
"Mau cerita sekarang sama mas Yohan aja. Mau cerita nanti bareng mas WooSeok sama SeoHwa itu sama-sama nggak ada jaminan kamu nggak akan dimarahin. Pasti tetep dimarahin, minimal disembur mas WooSeok. Sama aja," balas Yohan.

KAMU SEDANG MEMBACA
In Aeternum Te Amabo
FanfictionKim Seo Hwa. Anak bungsu keluarga Kim ini sangat amat dijaga oleh ketiga kakak laki-lakinya semenjak kecil hingga dewasa. Yang mana hal itu membuat SeoHwa sangat menikmati seluruh perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh ketiga kakaknya. Apala...