7.3

21 5 0
                                        

SeoHwa dan YunSeong baru bisa beranjak dari rumah keluarga Hwang ketika waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Jadwal acara yang tiba-tiba berubah jadi padat membuat keduanya tidak bisa pergi dari sana sebelum seluruh rangkaian acara yang ada selesai dilaksanakan. Ditambah lagi YunSeong juga termasuk keluarga inti yang membuatnya mau tak mau harus mengikuti seluruh prosesi acara dari awal hingga akhir walaupun itu juga bukan acara miliknya, melainkan acara milik kakaknya.

Sebelum benar-benar pulang menuju villa YunSeong, mereka lebih dahulu mampir menuju salah satu butik untuk mengambil pesanan mama YunSeong. Kali ini bukan butik yang siang tadi mereka kunjungi, namun beberapa pegawai yang ada disana nampaknya sudah mengenali YunSeong dan langsung memberikan pesanan mama padanya.

"Kalo misal ukurannya kurang pas besok balik lagi aja bli, kami bisa cepat perbaiki. Soalnya kemarin mama Hwang cuma kasih ukuran kira-kira aja dan memang sengaja dibuat lebih besar ukurannya."

"Iya, bli. Maaf udah ngerepotin baru bisa ambil sekarang, kami pamit dulu," balasnya seraya mengandeng tangan SeoHwa keluar dari butik.

"Mama sengaja nyaipin dress sama jas berati tau kalo kita mau kesini mas?"

"Begitu kamu bilang pengen ke Bali waktu cuti sebenernya mama nanya kapan bawa kamu pulang, kebetulan banget kan. Tapi kalo buat urusan ukuran baju mas nggak bilang ukuranmu soalnya mama cuma nanya tinggimu aja." SeoHwa mengangguk pelan.

Keadaan malam yang sepi dan gelap membuat SeoHwa semakin mengeratkan jemarinya pada YunSeong. Angin yang berembus malam ini rasanya menusuk sampai ke dalam tulang-tulang mereka, terlebih lagi SeoHwa mengenakan pakaian yang cukup terbuka walaupun tidak seterbuka tadi sore.

"Mau langsung pulang ato mampir dulu?" tanya YunSeong begitu sampai di mobil.

"Mau pulang aja."

"Tapi kamu belum makan lho dari sore. Makan dulu ya?"

SeoHwa menggeleng pelan kemudian berkata, "mau pulang aja mas, makan kan bisa dilanjut besok lagi. Cape banget rasanya, mau mandi terus tidur aja."

YunSeong mengangguk pelan kemudian mulai melajukan mobilnya menuju villa yang jaraknya lumayan jauh dari butik. Sementara SeoHwa yang duduk di sampingnya memilih untuk memejamkan matanya untuk istirahat sebentar.

"Dingin nggak?" tanyanya memastikan.

"Dingin banget," balas SeoHwa tanpa membuka matanya.

YunSeong menberikan jas yang sedari tadi dikenakannya pada SeoHwa. "Tidur aja, nanti kalo misal udah sampe mas bangunin," ujarnya kemudian.

Benar saja, selama perjalanan ini SeoHwa tertidur pulas karena terlalu lelah sementara YunSeong hanya bisa tersenyum saja. Begitu sampai di villa pun SeoHwa sengaja tidak dibangunkan oleh YunSeong karena merasa tidak tega dan berakhir digendong sampai ke kamar SeoHwa.

Malam itu mereka tidur tanpa meributkan sesuatu yang tidak penting. Tentunya mereka tidak berada di ranjang yang sama, sesuai dengan perjanjian yang sudah lama disetujui sejak sebelum berangkat. Bisa kacau semuanya kalau mereka ketahuan berada di ranjang yang sama walaupun ini di villa YunSeong sendiri.

***

Pagi harinya YunSeong sudah berada di kamar SeoHwa sedari matahari belum terbit. Dia memilih duduk di sofa yang berada tak jauh dari ranjang, manunggu SeoHwa bangun sembari sibuk bermain game online di ponselnya.

"Mas YunSeong ngapain udah disini?"

YunSeong mengalihkan pandangannya kemudian meletakkan ponselnya di atas nakas. Dia segera mendekati SeoHwa tanpa berniat menjawab pertanyaan tersebut.

In Aeternum Te AmaboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang