•4• GALAU

10.9K 913 53
                                    

Enjoy this story

Farez pulang ke rumahnya dengan langkah lesu, mungkin efek lelah seharian sekolah padahal kerjanya cuman bolos doang.

"Eh Farez kamu udah pulang, mau mama buatin minum gak?"ujar Siska dengan manja.

"Gak usah, ntar yang ada gue keracunan,"ujar Farez dengan ketus.

"Jangan berburuk sangka dong Farez, mama kan cuman mau bikinin minum doang,"ujar Siska.

"Ogah, mending gue minum air got dari pada minum yang dibuat sama lo banyak virusnya,"ujar Farez.

Farez langsung beranjak dari sana meninggalkan Siska yang kesal.

Belum sampai dia ke kamar sudah ada makhluk pengganggu lagi yang datang rusuh.

"Eh bang Farez yang ganteng udah pulang, Anais kangen tau,"ujar Anais dengan manja.

Farez seketika bergidik ngeri, "heh lintah gak usah deket-deket gue lo nanti gue gatel-gatel, apalagi sabun punya lo kan murahan doang gak sama kayak punya gue mahal terus limited edition,"ujar Farez sambil mengibaskan tangannya.

"Ihh Abang kok gitu sama Anais, padahal Anais udah mandi kok terus pakai parfum yang dibeliin sama Ayah dari Jerman,"ujar Anais.

"Parfum dari Jerman doang bangga lo, gue aja sabun mandi dari Jupiter gak bangga,"ujar Farez.

Farez langsung memasuki kamarnya meninggalkan Anais yang sudah menghentakkan kakinya dengan kesal lalu pergi ke bawah menuju mamanya.

Farez langsung merebahkan tubuhnya ke kasur, "aduh kuatkan hati Farez ya Tuhan untuk menghadapi para kaum parasit di rumah ini, semoga Farez gak gila,"ujar Farez.

Farez lalu mengambil sebuah foto yang ada di meja kecil sebelah kasurnya itu dan ternyata Farez mengambil sebuah foto dia bersama sang bunda.

"Bunda, Farez kangen tau. Farez sendirian disini, Ayah gak peduli sama Farez. Abang kuliah terus jarang kabarin Farez, disini banyak parasit Bunda Farez bisa gila. Ayah juga kenapa bisa kena pelet sih pasti gara-gara jarang ke Gereja ya makanya gampang kena pelet, mana kena pelet dari tante girang lagi. Coba cantik terus baik ya bagus, lah ini kalahin ulat bulu sama lintah,"ujar Farez dengan pelan.

Tak sadar air mata Farez jatuh dari matanya, dia tidak bisa menahan air matanya jika sudah bersangkutan dengan bundanya ini.

Bunda Farez meninggal karena mengidap penyakit jantung dan meninggal saat Farez berusia 13 tahun.

***

Malam pun tiba, sekarang Farez sedang bersiap-siap karena malam ini dia akan pergi balapan.

Tidak lupa dia pakai parfum biar wangi, kalau dia bau malu sama Davan yang jarang mandi.

Farez pun keluar dari kamar, tapi dia terkejut karena tiba-tiba di depan pintu kamarnya ada Anais si biang rusuh.

"Abang mau kemana? Anais ikut dong,"ujar Anais.

Farez memandang sinis kearah Anais, "gak ada. Malu yang ada gue ajak lo, mau taruh di mana muka gue kalau sampai lo ikut,"ujar Farez.

"Abang, Anais ikut yah. Anais bosan di rumah mulu,"ujar Anais sambil mengerucutkan bibirnya.

"Dih keluar aja sana sendirian gak usah ajak gue, jijik banget,"ujar Farez.

Farez langsung berjalan keluar tanpa mempedulikan Anais yang ngambek.

"Mau kemana kamu?"tanya Alta yang berada di ruang keluarga.

"Mau cari istri,"ujar Farez dengan nada sewot.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang