Enjoy this story
"Ibu bisa lihat sendiri kan? Masih tidak percaya juga?" Tegas Thalita.
Guru BK itu hanya terdiam, dia berkeringat dingin.
Farez melihat keadaan Mentari yang cukup parah langsung menyerobot masuk ke dalam UKS.
"Siapa yang berani bikin Cira gue kayak gini?" Tanya Farez dengan nada dingin.
"Nih, nenek lampir ini," ujar Hana sambil menunjuk Delya.
"Bukan aku sayang, dia yang duluan. Aku cuman balas perbuatan dia, siapa suruh dia rebut kamu dari aku," rengek Delya.
"Udah gue bilang, gue bukan pacar lo. Sekarang lo berani bikin Cira gue luka? PUNYA NYALI BERAPA LO ANJING?!" ujar Farez diakhiri bentakan.
"LO PIKIR LO ITU SIAPA, HAH. SEENAKNYA BIKIN KESAYANGAN GUE LUKA KAYAK GINI. BOSAN HIDUP LO? BILANG SAMA GUE BIAR GUE BUNUH LO," teriak Farez.
Delya terdiam, dia ketakutan melihat Farez seperti singa jantan kelaparan.
"Gue gak bakal bayangin, gimana kalau sampai bokap gue tau. Asal lo semua tau, Cira anak kesayangan bokap gue," ujar Farez dengan seringai tajam.
Farez mengeluarkan handphone dari saku celana abu-abu miliknya dan segera menelfon Ayahnya.
***
"Kenapa bisa anak saya seperti ini? Siapa yang sudah melakukan hal menjijikan ini pada anak saya?" Tanya Alta dengan nada dingin.
Kalian tau sendiri, saat itu Alta berjanji akan menjadi sosok ayah untuk Mentari. Dan hari ini putrinya diperlakukan tidak baik oleh murid di sekolah miliknya.
"Ayah mau tau siapa? Itu cewek yang semalam datang ngaku-ngaku pacar Farez, gak tau diri dan gak ada harga diri," ujar Farez.
"Jadi kamu yang berani bully putri saya? Keluarkan dia beserta teman-temannya dan jangan sampai mereka diterima di sekolah manapun," tegas Alta.
"Om gak bisa seenaknya gitu dong, papa saya juga donatur disini," bantah Delya.
"Kau membanggakan itu semua? Asal kau tau, ayahmu itu hanya memiliki saham 5% disini. Jangan sombong," cibir Alta.
Delya terdiam, teman-teman Delya juga ikut terdiam ketakutan.
Alta hanya tersenyum sinis lalu keluar dari ruang kepala sekolah menuju ke UKS.
***
Alta masuk ke ruang UKS langsung menggendong Mentari membawanya ke rumah sakit dengan tergesa-gesa, Farez dkk dan Hana dkk juga mengikuti Alta dari belakang.
Semua teman-teman Farez baru kali ini melihat betapa khawatirnya Alta dan Farez pada seorang gadis.
Namun mereka juga senang melihat perubahan ini, setidaknya teman mereka dan ayahnya bisa peduli dengan sekitar.
***
"Ra, bangun dong masa lo tidur terus sih. Mimpi ketemu siapa sih lo, pangeran berkuda? Itu bukan pangeran berkuda itu pangeran kodok, pangeran berkuda ada disini nih di depan lo," ujar Farez sambil memegang tangan Mentari.
"Lagi gini juga masih aja narsis kamu," cibir Alta.
"Biar Yah, kali aja Cira langsung sadar kan," balas Farez.
"Ya gak narsis juga bego, lo kira anak gue cewek apaan denger kata-kata gitu langsung buka mata," ujar Alta dengan bahasa gaulnya.
"Udah tua ye gak usah sok gaul, ingat umur tolong," cibir Farez.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...