#mau tiga aja
Enjoy this story
Pagi yang indah menyambut mereka semua, iya semua orang. Yakali cuman Farez dan Mentari doang, mentang-mentang baru habis nikah.
Semua keluarga sudah berkumpul di restoran yang ada di hotel itu, kecuali Farez dan Mentari. Biasalah pasangan baru, maunya pelukan mulu.
Semuanya hanya bisa memaklumi hal itu, mau bangunin nanti dikira iri. Gak dibangunin eh malah kebo. Serba salah emang jadi mereka.
"Itu bocah dua lama bener dah tidurnya, emang berapa lama sih mereka mainnya," ujar Alta.
"Main apa? Dikira bocah 5 tahun apa main," ujar Matahari sok polos.
"Halahh gaya lo sok polos, padahal otak lo kotor kayak hidung lo. Banyak upilnya," ujar Alta.
"Dih, duda sensian mulu dari kemarin. Heran gue," cibir Matahari.
"Lah bacot amat lo jomblo," cibir Alta.
"Yaampun sesama single jangan bacot deh," cibir Moza.
"Ini emak-emak kalau ngomong, jleb banget di jantung anying," gumam Matahari.
***
Mentari yang merasa terusik karena cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar mereka akhirnya membuka matanya, dia merasakan sebuah tangan kekar memeluknya. Siapa dia? Ya sudah pasti suami tercintanya, Farez.
Mentari tersenyum sejenak mengingat bahwa dia sudah resmi menjadi istri Farez, aneh memang. Perjalanan kisah mereka yang bisa dibilang aneh dan gila bisa sampai ke jenjang yang bahagia, padahal mereka tidak bucin.
"Farez, bangun," ujar Mentari sambil mengusap rambut Farez.
Bukannya terbangun, Farez justru tambah mempererat pelukannya pada Mentari.
Maklumlah, masih awal-awal. Farez lagi manja, lagi pengen dimanja. Pengen berduaan dengan Mentari.
Mentari yang merasa gemas itu langsung mengapit kedua hidung Farez, sontak saja hal itu membuat Farez langsung terbangun dan menghirup oksigen dengan rakus.
"Kamu mau bunuh aku?" Tanya Farez dengan napas yang masih sedikit tersengal-sengal.
"Habisnya kamu gak bangun-bangun, ini udah siang tau Rez. Aku gak enak sama yang lain, gimana kalau makanannya habis kita gak makan dong," ujar Mentari dengan kesal.
"Yaampun sayang, kamu lupa kalau suamimu ini keturunan Sultan? Makanan apa aja bisa aku beli, kamu gak perlu khawatir," ujar Farez sombong.
"Ih kamu mah sombong banget, khawatir nanti anak aku ikut kayak kamu," ujar Mentari.
"Itu udah pasti, kan anak aku. Harus mirip aku, 100% harus mirip aku. Anakku nanti pasti limited edition," ujar Farez.
"Terserah kamu aja, aku mau mandi. Terus turun makan, pasti makanan dibawah enak-enak semua," ujar Mentari.
Mentari langsung beranjak dari kasur menuju ke kamar mandi, tapi sebelum itu Farez masih mengucapkan kalimat yang membuat Mentari salting sekaligus kesal.
"Gimana kalau kita mandi bareng aja, sayang? Lumayan cicil bikin anak," ujar Farez.
"Sembarangan, tunggu rumah baru aja. Biar mantap, gak ada yang ganggu," ujar Mentari.
Farez hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan istrinya. Ah panggilan itu membuatnya masih tak menyangka, dia sudah menjadi seorang suami.
Tidak lama lagi dia akan menjadi seorang ayah, semoga anaknya kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...