•51• HAHA HIHI AJA

4.2K 409 13
                                    

Enjoy this story

"Ra, Cira," panggil Farez.

Mentari hanya menatap Farez yang masih berdiri di depan pintu sambil memandang Mentari dengan tatapan memelas, Mentari hanya bisa menahan diri untuk tidak mencubit Farez yang sekarang terlihat sangat menggemaskan.

"Cira," rengek Farez.

"Apa?" Tanya Mentari ketus.

"Mau kesitu," ujar Farez sambil menunjuk kearah Mentari.

"Sini, gak ada yang tahan juga," ujar Mentari.

Dengan cepat Farez membuka sepatunya dan membuang tas miliknya ke sembarang arah lalu melompat ke kasur dan memeluk Mentari dengan erat.

"Eh, siapa yang suruh lo peluk gue?" Tanya Mentari sambil mendorong pelan Farez.

Farez langsung menatap Mentari dengan tatapan memelas, mata yang berkaca-kaca siap menangis.

Mentari gelagapan melihat ekspresi wajah Farez, dia langsung menarik Farez dan memeluk Farez dengan erat. Masih posisi berbaring ya.

"Becanda kok, lo boleh peluk gue sepuasnya," ujar Mentari sambil mengelus rambut Farez.

"Maaf Ra, tadi itu aku gak sadar. Beneran gak bohong, aku cuman penasaran aja kenapa dia balik lagi. Dia itu cewek ngeselin, suka usil jadi aku gak suka dia balik lagi," ujar Farez lirih.

Suara Farez bahkan sudah serak menandakan dia menahan tangisnya.

Mentari menarik kepala Farez dengan kedua tangannya berada di rahang Farez, mengelus rahang Farez dengan lembut.

"Iya, gue tau kok. Gue tau lo gak bakal tertarik sama cewek manapun kecuali gue, karena lo udah bucin," ujar Mentari.

"Tapi...tapi tadi kamu keliatan marah," ujar Farez dengan isakan kecil.

"Kata siapa? Gue gak marah kok, eh tapi kok lo ngomongnya pakai aku-kamu," ujar Mentari.

"Biar romantis aja, masa kita pacaran ngomongnya lo-gue sih. Kita harus lebih spektakuler dari pasangan manapun," ujar Farez.

"Iya sayang," ujar Mentari.

Farez yang merasa malu langsung menenggelamkan kepalanya ke dada Mentari, "empuk deh. Aku suka," ujar Farez.

"Dasar mesum," ujar Mentari sambil menyentil dahi Farez.

"Aku tidur disini, ya?" Tanya Farez.

"Iya," jawab Mentari.

Farez pun menutup matanya, tidur dalam pelukan Mentari memang sangat nyaman dan hangat.

Kenapa gak dari dulu dia gini, dijamin tidur nyenyak terus.

Mentari yang juga merasa lelah, ikut masuk ke alam mimpi bersama Farez. Mereka tidur sambil berpelukan, sangat mesra.

***

"Iya, kamu sabar dong. Dia juga lagi kere nih," ujar seorang wanita menor.

"........."

"Kamu dibilangin juga, sabar. Aku juga lagi usaha, nanti juga bakal dapat."

"........."

"Tenang aja, aku ini terlahir pintar dan kelewat jenius dalam hal rebut harta. Soal ginian gampang."

"Harta apa?" Tanya seseorang dari belakangnya.

Wanita yang sedang asik bertelepon seketika kaget dan langsung membuang hpnya ke sembarang arah, dia menatap pria di depannya dengan tatapan takut dan tubuh yang gemetar.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang