•15• CABE-CABEAN

8K 726 4
                                    


Cuman mau bilang, jangan lupa vote dan komen ya...
Saling menghargailah kawan wkwk😁

Jangan lupa share ya ke teman-teman kalian, atau buat story kek gitu atau apalah terus tag, astaga ngarep😂

_______________________

Enjoy this story

Sekarang Farez dan Mentari berada di kantin sekolah untuk makan, yaiyalah makan masa berak.

"Bagus ya kalian berdua ninggalin kita, mentang-mentang udah jadian lupa sama semua,"cibir Davan.

"Siapa yang jadian sih, orang dia ngawur tadi,"jawab Mentari.

Davan melongo mendengar jawaban Mentari, "gak usah bohong deh. Nanti gigi lo ompong,"ujar Davan.

"Gue bukan bocah yang gampang lo kibulin, siapa juga yang bohong,"ujar Mentari.

"Diam deh mending sekarang lo Davan sama Farel pesan makanan, samain aja semua biar gak ribet,"ujar Farez.

Tanpa banyak omong Davan dan Farel pergi memesan makanan, itu adalah jalan ninja biar makan gratis.

"Gue panggil teman gue kesini gpp?"tanya Mentari hati-hati, masalahnya para cogan ini di depannya ini anti berdekatan sama cewek padahal mereka mau. Namanya juga malu-malu keong.

"Terserah lo, asal mereka gak rempong,"jawab Farez.

"Gak rempong gak asik,"ujar Mentari.

"Woi jablay, sini lo pada gabung kesini,"teriak Mentari pada kelima temannya.

Teman-teman Mentari menundukkan kepala mereka karena malu dengan kelakuan Mentari.

"Lah kenapa mereka nunduk sih, padahal gak ada uang yang jatuh,"ujar Mentari dengan pelan namun masih bisa didengarkan oleh Farez.

"Itu karena lo malu-maluin anjir, ngapain lo teriak kayak gitu. Udah kayak tarzan aja lo,"cibir Farez.

"Hehehe kebiasan sih,"jawab Mentari dengan cengengesan.

Teman-teman Mentari datang ke meja Mentari dengan wajah masam menahan malu, sial apa mereka punya teman seperti Mentari.

"Kalau manggil tuh yang enak dikit napa gak usah teriak kayak babi, kita malu anjir,"ujar Hana.

"Ya kalian kan rada budeg makanya gue teriak,"jawab Mentari dengan santai.

"Yee si anjir kalau ngomong suka bener,"ujar Thalita.

"Baru tau lo, gue kan cerdas keturunan Albert Einstein,"jawab Mentari dengan bangga.

"Masa sih? Kok gak pernah lihat dia kesini,"ujar Aqila.

"Please di sini ada bocil, jaga bicara,"ujar Ara.

"Halah kau ngatain Aqila bocil kayak kau gak aja,"jawab Elora.

"Jangan buka aib dong,"jawab Ara.

"Kalian berisik banget sih,"ujar Aland.

Keenam cewek itu langsung memandang Aland dengan tajam, seperti Aland adalah seekor mangsa yang siap mereka terkam.

"Berani lo sama kita?"tanya Hana.

"Bosan ganteng? Mau kita cakar muka burik kau itu?"ujar Elora.

"Kalau mulut lo mau gue robek bilang sekarang,"ujar Thalita.

"Kita kan punya mulut makanya ngomong, gimana sih. Ganteng-ganteng tapi bego,"ujar Ara.

"Kakak ganteng, tapi sayang goblok,"ujar Aqila.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang