Enjoy this story
Malam pun tiba, Farez sedang bersiap-siap untuk pergi mencari rejeki.
"Ok perfect deh, ganteng plus manis. Emang ya bibit unggulan gak bisa diragukan lagi,"gumam Farez.
Farez keluar dari kamarnya pergi ke kamar Mentari, "Cira lo udah siap atau belum?"teriak Farez dari depan pintu.
"Udah, ini mau keluar,"balas Mentari dengan teriakan.
Farez seketika menutup telinganya karena suara Mentari yang begitu dahsyat, "gak usah teriak bego. Suara lo cempreng banget,"cibir Farez.
Mentari mendengus kasar, "lo juga tadi teriak oon,"sahut Mentari.
"Gak usah cerewet, sekarang kita berangkat,"ujar Farez.
Mereka berdua pun berjalan turun ke lantai bawah, di sana ada Siska dan Alta yang sedang menonton TV.
"Ayah, Farez sana Cira mau keluar dulu,"ujar Farez.
"Mau kemana kamu bawa Cira? Kalau mau olahraga jangan bawa anak ayah dong,"ujar Alta.
"Gak olahraga ayah, tapi rejeki Farez lagi nunggu,"ujar Farez.
"Yaudah, hati-hati. Awas kalau Cira sampai lecet, si Ijal ayah sita terus jual,"ujar Alta.
"Iya, gak bakal lecet kok,"ujar Farez.
Farez dan Mentari pun keluar dari mansion.
Ijal itu nama motor milik Farez ya, estetik kan nama motor Farez?.
***
"Kita ngapain kesini sih,"kesal Mentari.
Bagaimana tidak kesal, Farez membawa dia ke sebuah tempat yang penuh dengan laki-laki dan wanita yang berbaju seksi.
"Gue mau balapan, terus tantangannya harus bawa cewek. Nah berhubung lo berjenis kelamin perempuan makanya gue bawa lo aja, lumayan hemat tenaga dan hemat ongkos,"ujar Farez.
"Kalau kecelakaan gimana? Gue belum mau mati ya Farez, gue belum pernah pacaran kasian dong jodoh gue,"kesal Mentari.
"Tenang aja, gue ini pembalap handal. Gak bakal kecelakaan kecuali Tuhan berkehendak lain ya mau gimana lagi, tapi lo gak perlu khawatir keselamatan lo nomor satu,"ujar Farez.
Mentari mengganguk singkat, sebenarnya dia salting karena ucapan Farez barusan. Jujur ini pertama kali dia baper sama cowok, biasanya dia bodoh amat dan cuek tapi kali ini dia baper.
"Gak usah baper lo, gue gitu karena ntar gak ada yang ngurusin keperluan gue. Kan lo babu gue,"ujar Farez.
Baru saja Mentari baper eh sudah dijatuhkan lagi, "iya gue gak baper kok. Lagian lo bukan tipe gue juga,"sahut Mentari.
"Bagus deh, yakali seorang babu jatuh cinta sama majikannya. Lucu bin aneh deh kalau itu terjadi,"ujar Farez.
"Gak usah bayangin, ntar yang ada kebalikan yang malu lo. Ntar malah jilat ludah sendiri,"ujar Mentari.
"Lo gak usah doain juga dong,"sahut Farez.
Mentari hanya mengangkat bahu acuh, dia kembali mengedarkan pandangannya menyapu seluruh tempat ini.
Dia berpikir, apakah mereka tidak akan dimarahi orang tua mereka karena pergi ke tempat ini?.
"Oi bro, udah datang aja lo. Gak sabaran banget kayaknya,"sapa Langit dari belakang Farez.
Langit dan yang lainnya sudah datang untuk menonton Farez balapan dengan Matahari, siapa lagi kalau bukan ketua geng motor Accipiter.
"Lumayan kan buat makan-makan malam ini, gue tau lo pada belum makan,"sahut Farez.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...