Enjoy this story
Bel pulang telah berbunyi dari 5 menit yang lalu, namun kelas Mentari belum juga pulang.
"Pak, udah bel pulang,"ujar Mentari yang sudah sangat jengah dengan guru di depannya itu. Mengajar sangat lembut, bikin mereka semua mengantuk.
"Benarkah? Baiklah pelajaran kita sampai disini, jangan lupa untuk tugas-tugas yang tadi dikerjakan dan dikumpulkan minggu depan,"ujar guru itu.
Akhirnya seluruh murid di kelas itu bernapas lega, setelah menunggu lama akhirnya pulang juga dan mereka tidak lupa mengucapkan terimakasih pada Mentari.
"Ri, lo pulang bareng kita atau gimana?"tanya Aqila.
"Gue pulang sendiri aja, masih ada urusan gue,"ujar Mentari.
"Oh yaudah, hati-hati ya. Kalau si singa terkam lo kasih tau Hana biar dia yang balas,"ujar Aqila.
Ya memang teman-teman Mentari tau masalah yang menimpa Mentari makanya mereka bilang begitu.
Sedangkan Hana melihat Aqila dengan wajah cengo, "gue hadapi dia? Ogah mending lo aja sana, sekalian dibuang ke kali,"ujar Hana.
Aqila hanya menanggapi itu dengan cengirannya saja.
"Kita duluan ya Ri, hati-hati,"ujar Elora.
Mentari hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap teman-temannya kesal, mereka kira dia mau uji nyali apa ya.
Mentari keluar dari kelas dengan langkah pelan, kok tiba-tiba jadi gugup gini sih. Batin Mentari.
Dari kejauhan Mentari dapat melihat Farez yang sedang duduk di motornya yang berada di parkiran sekolah sambil memainkan ponsel, ganteng juga ya kalau dilihat-lihat. Astaga Mentari fokus ya fokus, dia itu orang gila. Batin Mentari.
"Farez,"ujar Mentari dengan pelan saat sampai di depan Farez.
Farez mendongakkan kepalanya menatap Mentari, "lama banget sih lo. Sampai lumutan nih gue nungguin lo,"ujar Farez kesal.
"Gitu doang kok marah, tadi guru yang ngajar keluarnya lama makanya gue datang kesini lama,"ujar Mentari.
Farez berdecak kesal, "Lo cuman buang waktu berharga gue tau gak. Gue ada urusan penting nih, gara-gara lo harus ditunda dulu,"ujar Farez.
"Ya maaf, gue kan gak tau kalau lo ada urusan. Lo juga kenapa gak pergi aja, masih aja nungguin gue,"ujar Mentari.
Farez hanya memandang Mentari dengan malas, "PD banget lo".
"Udah deh, mending kembali ke tujuan awal. Gue harus ganti berapa seragam lo itu,"ujar Mentari.
Farez memasang raut wajah berpikir lalu berkata, "10 juta gak lebih gak kurang,"ujar Farez dengan santai.
"Mentari seketika terkejut, "10 juta? Cuman seragam gitu doang lo bilang 10 juta. Mimpi lo?"ujar Mentari.
"Gak mau ganti? Kalau lo gak mau ganti gue bisa aja keluarin lo dari sekolah ini,"ujar Farez.
"Ya kurangin dikit dong, masa 10 juta sih. Gue mau dapat uang sebanyak gitu gimana, kebutuhan gue aja banyak,"ujar Mentari.
"Ya minta ke orang tua lo lah, gitu aja ribet,"ujar Farez.
Mentari seketika diam termenung, "gue gak punya orang tua,"ujar Mentari dengan pelan dan kepala yang menunduk.
Farez seketika iba pada Mentari, "gue punya pilihan lain, kalau lo gak mampu bayar lo harus jadi babu gue selama sebulan,"ujar Farez.
Mentari mendongakkan kepalanya menatap Farez, "gak ada pilihan lain lagi? Gue kan harus kerja, kalau gak kerja gue mau makan apa,"ujar Mentari.
"Emangnya lo kerja di mana sih?"tanya Farez.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...