•24• FAREZ MURKA

7.6K 643 18
                                    

Enjoy this story

Hari ini Mentari dan Farez kembali masuk ke sekolah.

"Cepetan Rez, udah telat nih," ujar Mentari.

Bagaimana tidak? Farez hari ini bangun telat karena dia sangat susah dibangunin.

"Bentar elah, lo gak liat gue lagi makan?" ujar Farez.

"Makanya kalau dibangunin tuh bangun, jangan kebo. Ganteng-ganteng kok kebo," cibir Mentari.

"Intinya gue ganteng," ujar Farez santai.

Mentari sangat kesal dengan Farez, bukan karena takut terlambat tapi takut karena hari ini ada mata pelajaran matematika dan yang mengajar pelajaran itu adalah guru terganas seantero SMA Angkasa.

Mentari berdecak kesal, "kalau gitu mending gue berangkat duluan deh, daripada nungguin lo yang ada gue dihukum," ujar Mentari.

Mentari segera membawa tasnya ke punggungnya dan beranjak dari sana.

"MENTARI TUNGGUIN GUE SETAN!" teriak Farez dengan lantang.

"MAKANYA CEPAT, LELET BANGET LO JADI COWOK," balas Mentari dengan teriakan juga.

Farez segera memakan semua roti yang ada ditangannya dan berlari keluar mansion.

Maid yang ada disitu geleng-geleng kepala dengan kelakuan ajaib anak majikan mereka.

Alta dan Anais sudah berangkat sejak tadi, sedangkan Siska entah keluyuran kemana.

***

Farez dan Mentari sudah tiba di sekolah.

"Untung kita belum telat, kalau sampai telat habis lo," ujar Mentari.

"Berani lo sama gue?" tanya Farez.

"Gak berani," cicit Mentari.

Dalam hati Farez menahan untuk tidak berteriak karena melihat ekspresi wajah Mentari yang sangat menggemaskan itu.

"Please muka lo tolong dikondisikan," ujar Farez.

"Terserah gue dong, lagian yang punya muka kan gue bukan lo," ujar Mentari.

"Iya sih, tapi tangan gue gak tahan buat cubit pipi lo sampai melar," ujar Farez.

"Berani lo cubit, gue tendang aset lo," ancam Mentari

Farez berdecak kesal, "jangan gitu dong, ntar lo gak bisa punya anak gimana," ujar Farez dengan wajah memelas.

Mentari hanya menanggapi ucapan Farez dengan anggukan malas saja lalu berjalan meninggalkan Farez.

"HEH SETAN, TUNGGUIN GUE ANJIR," teriak Farez.

"CEPETAN MAKANYA, LELET AMAT SIH KAYAK SEMUT," teriak Mentari.

"Semut tergolong cepat bego, otak lo di mana sih? Ketinggalan?" ujar Farez sambil menyentil dahi Mentari.

"Oh iya kah?" tanya Mentari yang mendadak oon.

"Tau ah, ngomong sama lo butuh extra cheese," ujar Farez.

"Lo kira apaan pakai extra cheese, kayaknya otak lo yang ketinggalan," ujar Mentari.

"Otak gue ada di tas nih, mau pinjam?" ujar Farez.

"Gak, makasih. Yang ada bukannya gue pintar malah tambah goblok, oon plus gila," ujar Mentari.

"Gini-gini gue anak cerdas di kelas ya, jangan sembarangan lo kalau ngomong. Lo gak tau apa, gue juara kelas," ujar Farez dengan bangga.

"Iya juara kelas, juara keributan, rusuh, biang onar, bandel," ujar Mentari.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang