Enjoy this story
"Om, Mentari pamit pulang ya,"pamit Mentari pada Alta.
"Nginap aja Ri, lagian ini sudah malam sekali gak bagus anak cewek pulang malam-malam gini,"ujar Alta.
Mentari diam sejenak untuk berpikir, benar juga lagian ini sudah sangat malam. Lebih baik dia nginap saja, lumayan olahraga mulut.
Mentari mengangguk singkat, "ok deh om Mentari nginap, tapi Mentari gak bawa baju ganti,"ujar Mentari.
"Tenang, soal itu ada solusinya. Bentar om ambilkan,"ujar Alta.
Alta berjalan naik menuju arah tangga, entah dia ingin kemana mereka juga tidak tau. Kebetulan Farez juga sedang pergi ke kamar mandi, kata dia perutnya sakit karena kebanyakan ketawa.
"Heh kamu, jangan belagu ya di sini. Baru datang aja sudah sombong, kamu pikir kamu siapa,"gertak Siska.
Mentari menatap Siska sambil menyeringai, "saya manusia lah tante, emangnya kayak tante ular? Ya mungkin ini karma buat Tante dan Anais ya, jadi terima aja gak usah protes. Ini belum seberapa, masih banyak lagi penderitaan yang menanti kalian berdua,"ujar Mentari dengan santai.
"Awas lo, gue bakal bikin lo menderita di sekolah,"ancam Anais.
"Huhuhu gue takut, yakin cuman di sekolah doang? Di luar sekolah gak? Pengecut dong,"ledek Mentari.
"Tunggu aja pembalasan dari gue hadis culun,"ujar Anais.
"Ditunggu cantik eh menor,"ledek Mentari.
"Ada apa nih, kayaknya seru banget,"ujar Farez yang baru datang.
"Iya, kita lagi latihan acting pemain protagonis sama antagonis,"ujar Mentari.
"Oh, menurut gue mereka berdua cocok jadi antagonis. Kalau lo jadi figuran aja,"ujar Farez.
Sedangkan Mentari mendelik kearah Farez, "setres,"umpat Mentari.
***
Setelah 10 menit drama rumah tangga ala Farez dan Mentari, Alta turun dari tangga dengan gaya sombongnya seperti seorang raja.
"Tundukkan kepala kalian pada sang raja,"teriak Alta.
Mentari dan Farez yang peka langsung melaksanakannya tanpa banyak basa basi, mereka selayaknya seorang prajurit yang memberi hormat pada raja.
Siska dan Anais memandang heran pada ketiga orang itu, seperti orang kurang waras.
"Salam dari kami raja,"ujar Farez.
"Ya, raja ingin memberikan pakaian untuk kamu putri Mentari,"ujar Alta memberikan sepasang pakaian pada Mentari.
"Eh itu baju apa? Jangan bilangnya si onoh,"celetuk Farez.
Alta berdecak kesal, "merusak suasana. Lagi asik drama juga, gak asik,"ujar Alta.
Farez cengengesan bodoh, "ya kan Farez nanya Ayah. Siapa tau baju si onoh kan, masalahnya baju si onoh banyak virus takutnya malah nular,"ujar Farez.
"Ya gak lah, ini tuh baju bunda kamu yang masih Ayah simpan. Kayaknya cocok buat Mentari,"ujar Alta.
"Pasti cocok lah, secara bunda kan cantik. Udah gitu awet muda lagi, idaman para pria deh pokoknya bunda dulu,"ujar Farez dengan nada menyindir.
Siska hanya mendengus kesal mendengar itu, apa-apaan Farez itu. Sudah jelas dirinya yang cantik masih saja membandingkan dirinya dengan mendiang istri Alta. Batin Siska dalam hati.
"Emang, beruntung banget Ayah yang dapat. Itu bukti kalau ayah terlalu ganteng,"ujar Alta dengan bangga.
"Gitu aja bangga, kayak Farez dong jadi idola para murid di sekolah,"ujar Farez dengan bangga sambil menepuk dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...