...
"Hai kalian, sehat selalu ya. Kalau doi cuek, jangan sabar aja langsung aja cari yang baru"
SESATT!!!!!
....
Enjoy this story
Setelah acara tembak-tembakan tadi di kantin, ternyata bel pulang berbunyi karena guru-guru akan mengadakan rapat.
Beruntung sekali mereka, lebih beruntung lagi yang terima PJ. Pulang sekolah langsung ditraktir makanan, udah gitu double lagi bukan gak kenyang tuh.
"Yang baru jadian ingat ya, jangan langsung pikun ntar," ujar Farel.
"Dih, lo kan emang suka gratisan gak mau usaha," ujar Farez.
Farel terdiam mendengar ucapan Farez, tidak seperti temannya yang lain, mereka semua tertawa mendengar ucapan Farez.
"Mampus," ledek Langit.
***
Kali ini mereka semua berada di Cafe milik Farez, masih ingatkah kalian tempat Mentari dulu bekerja?.
Mentari masih tidak enak hati jika harus menginjak tempat itu lagi karena dia sudah lama berhenti bekerja dengan alasan yang tidak masuk akal dan semua itu karena ulah Farez.
"Lo kenapa sih?" Tanya Farez pada Mentari.
"Gue gak enak Rez, lihat tuh para karyawan tatap gue gitu amat," ujar Mentari pelan sambil memperhatikan sekelilingnya.
Farez juga ikut mengedarkan pandangannya dan dia benarkan ucapan Mentari barusan, ada beberapa karyawan perempuan yang menatap Mentari dengan tatapan tidak enak. Sinis, iri, benci dan masih banyak lagi.
Farez menghela napas pelan kemudian menatap kearah Mentari, "gak usah dihiraukan. Mereka punya mata dan hak untuk lihat kita, anggap aja kamu itu artis yang mampir makan kesini," ujar Farez.
"Ketinggian kalau artis," ujar Mentari.
"Lah biarin aja, itu artinya mereka iri sama lo. Apalagi lo pacaran sama pemilik Cafe, bukan tambah mendidih tuh mereka," ujar Farez.
"Terserah lo aja," ketus Mentari.
"Eitss, sama pacar gak boleh kayak gitu," ujar Farez sambil mencubit pelan pipi Mentari yang lumayan berisi.
"Panas panas," ujar Davan sambil mengibaskan tangannya.
"Jomblo iri," cibir Aland.
"Mentang-mentang baru jadian, jelekin jomblo kayak gitu," ujar Davan.
"Iya nih, songong amat deh yang punya doi," ujar Farel.
"Playboy mah gak bakal ngerti gimana senangnya kalau cinta diterima, lo berdua kan gak pernah berjuang. Udah gitu gak setua lagi, oh ya lupa. Setia itu mahal gak bisa dilakukan sama orang murah," cibir Aland.
"Kalau ngomong lo nusuk banget dah di hati," ujar Langit.
"Harus dong, biar mereka berdua tobat," ujar Aland.
Davan dan Farel hanya memandang Aland datar, dalam hati mereka menangis dengan nasib mereka.
"Yaudah, tunggu aja lo nanti," ujar Farel.
"Tunggu apa? Tunggu lo kena karma?" Tanya Farel.
"Doa lo gak baik banget deh sama temen sendiri," ujar Davan.
***
Farez dan Mentari sudah pulang ke mansion.
Farez kembali senang karena melihat Mentari tersenyum kembali dan bahagia, tidak seperti sebelumnya yang terus murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...