•13• DRAMA PAGI

8.9K 767 43
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share ya fren.

Spam komen disini deh coba 👉

Siapa tau nanti bisa tukeran kontak, ahay🤭
______________________________

Enjoy this story

Pagi-pagi sekali Mentari sudah bangun dari tidurnya, mungkin karena sudah terbiasa.

Dia segera bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju dapur untuk memasak sarapan.

"Pagi bibi,"sapa Mentari.

"Pagi non, non ngapain kesini?"ujar maid.

"Mau mandi bi,"ujar Mentari.

Maid itu memandang Mentari dengan bingung.

"Ya masak lah bi ngapain lagi,"ujar Mentari dengan tawa kecil.

"Yaampun non, bibi kira non lagi kesurupan makanya ngelantur,"ujar maid.

Mentari hanya terdiam, yang ada tuh ngigo lah ini malah kesurupan. Batin Mentari.

Tanpa banyak kata Mentari dan maid itu collab untuk memasak sarapan, gaul ya kan collab.

"Selamat pagi Cira,"sapa Alta yang baru datang.

"Pagi ayah, yang lain mana kok belum turun,"ujar Mentari.

"Biasalah beruang, tidurnya lama. Titisan beruang blasteran kebo,"ujar Alta.

"Astaga Ayah, kalau ngomong kadang suka bener deh,"ujar Mentari.

Mentari dan Alta pun tertawa kencang, maid yang melihat itu ikut senang. Sudah lama mereka tidak melihat Alta sebahagia itu.

"Ada apa nih ketawa-ketawa kayak mak lampir,"ujar Farez yang baru saja datang.

Mentari dan Alta menoleh kearah Farez yang datang dengan penampilan acak-acakan.

"Sekalian aja kali gak usah pakai baju, penampilan kok kayak baru diterjang badai,"cibir Alta.

"Ini tuh keren ayah, badboy gitu yakali tampil cupu. Mau taruh di mana wajah ganteng ini,"ujar Farez.

"Heh, kalau tampil rapi malah tambah ganteng. Lihat aja si Adit, udah rapi, bersih pula. Enak dipandang gitu, seger,"ujar Mentari.

Farez mendelik kearah Mentari, "beda lah. Dia kan ketos jadi wajib dia harus rapi,"ujar Farez.

"Oh terus lo apa? Sopir angkot? Sopir angkot aja masih rapi lah lo urakan,"ujar Mentari.

"Udah gak usah debat, mending kita makan. Udah lapar nih ayah,"ujar Alta.

"Perut gentong,"gumam Farez.

Mereka bertiga pun mulai sarapan pagi tanpa adanya dua perusuh.

Baru saja menikmati sarapan, eh dua perusuh datang.

"Oh bagus ya, sarapan gak manggil aku sama Anais. Kalian udah gak anggap kita lagi, iya?"ujar Siska yang datang bersama Anais.

Wajahnya merah padam seperti orang nahan berak, eh salah nahan emosi maksudnya.

Mentari diam menatap mereka, dalam hati dia tertawa kencang melihat ekspresi kedua monyet itu. Persis seperti babi, eh.

"Kalian kan belum bangun tadi makanya kita makan duluan, lagian ini udah mau telat masa nunggu kalian berdua bisa mati nahan nafsu makan ntar,"ujar Alta santai sambil tetap melanjutkan makannya.

"Bangunin dong mas, gitu aja kok susah,"sentak Siska.

"Kamu tuh cewek, masa masih dibangunin. Harusnya sadar diri, udah jadi istri harus tau kewajiban seorang istri,"ujar Alta.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang