Enjoy this story
Kali ini, keluarga gesrek itu sedang fokus dengan makanan mereka masing-masing dan hp mereka, entah apa yang mereka lihat dihp biarlah mereka yang tau kita gak boleh kepo.
"HAI EVERYBODY," teriak seseorang dari depan pintu ruangan.
Tentu saja teriakan itu membuat mereka yang ada di ruangan itu tersentak kaget, bahkan makanan yang ada di mulut Bara keluar kembali karena terkejut.
"Berisik amat sih lo, kayak jelangkung aja," cibir Matahari.
"Maksud lo apa bilang gue gitu? Mau baku hantam? Ayo gue jabanin, kita baku hantam di taman," sentak Farez.
Siapa lagi yang suka cari masalah kalau bukan Farez dan siapa lagi yang suka ribut sama Farez kalau bukan Matahari.
"Kayak bocah aja," cibir Mentari.
"Lo yang bocah," ketus Farez dan Matahari bersamaan.
"Ciee barengan," ledek Mentari.
"Apa sih," ujar kedua curut itu bersamaan.
"Cieee jodoh nih kayaknya," ledek Mentari lagi.
"Sembarangan lo cil," ujar Farez.
***
Farez manja-manjaan sama Mentari, Bara bucin bareng Syifa dan Matahari pacaran sama game.
Emang kasian nasib Matahari, dikacangin udah gitu harus kuat hati lihat orang mesra-mesraan di depan matanya.
"Eughh," suara lenguhan seseorang terdengar di telinga kelima orang yang sedang sibuk itu.
Mereka saling menatap satu sama lain seolah bertanya, namun sama saja tidak ada jawaban.
Seketika mereka merinding, siapa yang gak merinding coba.
"Suara siapa sih itu?" Tanya Syifa sambil merinding ketakutan.
"Kalau Ari tau, Ari gak mungkin lihat mama," jawab Matahari.
"Ha-us," suara yang sangat lirih itu kembali terdengar ditelinga mereka semua.
Sontak saja Farez langsung memeluk Mentari dan Bara juga begitu, Matahari ingin memeluk seseorang tapi dia sadar dia sendiri, akhirnya dia memilih untuk tetap stay cool dari pada keliatan ngenes.
"Suara siapa sih itu, aduh kok jadi horor gini sih," ujar Mentari.
"Bentar, kita dengar sekali lagi kalau itu setan pasti dia ketawa," ujar Bara.
"Ini manusia pada kemana sih, seret nih tenggorokan gue," ujar seseorang dengan suara agak lirih.
Mereka semua langsung membulatkan mata dan berdiri menuju brankar.
"ASTAGA ANAK GUE SADAR," teriak Syifa heboh.
"Gue kira setan, yaampun maaf ya cantik," ujar Bara.
"Yaelah lo toh yang ngomong, gue kira Kunti penunggu RS," ujar Matahari.
Mentari dan Farez masih dalam posisi yang sama, saling berpelukan. Lebih tepatnya Farez, Mentari hanya diam saja memandang saudarinya.
"Udah gak usah modus lo sama adik gue," cibir Matahari.
"Yaelah gitu amat lo, jomblo mah gitu," ledek Farez.
"Udah diam dulu," tegur Bara.
"Kamu mau minum apa Nak?" Tanya Syifa.
"Kalau ada jus jeruk, tolong ambilkan ya Ma," ujar Rembulan atau kerap disapa Bulan, dia kembaran Matahari dan Mentari.
"Heh dugong, orang tuh kalau sadar minum air mineral bukan jus. Lo kira ini cafe apa ya, kalau minta air WC mah gue langsung ambil aja," ujar Matahari sewot.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...