•26• MATAHARI

6.6K 561 10
                                    

Jangan lupa, vote dulu sebelum membaca:)

Enjoy this story

"Eh bro, lo udah selesai kerja PR?" tanya Anggara, teman Matahari.

"Belum bro, lo tau kan gue orangnya kayak gimana," jawab Matahari dengan santai.

"Eh iya juga ya, lo kan orangnya goblok gak ketulungan," ujar Angga.

"Baru tau lo bro?" tanya Gusti.

"Udah lama sih, cuman basa basi doang gue," ujar Angga.

"Stres," umpat Bisma.

Saat Angga dan Gusti akan membalas perkataan Bisma, tiba-tiba guru yang mengajar datang ke kelas.

"Good pagi semuanya," sapa guru itu.

Pak Budi namanya, guru bahasa Inggris di SMA Cempaka.

"Selamat morning juga pak," heboh murid kelas XII IPS 5.

Guru sama murid sama-sama gesrek semua gak ada bedanya.

"Baiklah, today saya akan memeriksa semua PR kalian. Ayo semuanya segera kumpulkan PR kalian tanpa terkecuali," ujar Pak Budi.

Beberapa murid mulai maju mengumpulkan PR mereka ke meja Pak Budi, berbeda dengan Matahari dkk, mereka hanya diam menonton teman-teman mereka.

"Hey, kalian berenam kenapa diam aja disitu? Maju kumpul PR kalian," ujar Pak Budi pada Matahari dkk.

"Gimana mau kumpul pak, orang kita gak kerja," ujar Regas.

"Dasar kalian murid nakal, apa saja kerja kalian di rumah?" tanya Pak Budi.

"Kerja kami di rumah ya gitu Pak, bantu emak masak, bantu bapak cuci mobil. Terus bantu siram tanaman, terus lagi bantu emak bersihin halaman dan masih banyak lagi," ujar Zidan.

Semua teman-teman kelas mereka melongo mendengar penuturan Zidan, benarkah mereka melakukan semua itu.

"Baguslah jika kalian berbakti pada orang tua, tapi jangan lupa kerjakan PR kalian," ujar Pak Budi.

Pak Budi membaca semua jawaban PR yang telah mereka kerjakan, seketika dia terbelalak kaget melihat semua jawaban yang ada.

Pak Budi bangkit dari duduknya, memukul meja di depan dan berteriak dengan lantang.

"YANG BODOH CEPAT BERDIRI," teriak Pak Budi.

Mereka semua diam, sampai seseorang bangkit berdiri dan diikuti oleh beberapa orang lainnya.

"Kalian berenam bodoh? Pantas sering tidak kerja PR," ujar Pak Budi.

"Kita gak bodoh Pak, kita cuman kasian Bapak berdiri sendiri," jawab Gusti.

Seketika satu kelas tertawa terbahak-bahak, benar juga yang dikatakan Gusti.

Pak Budi menahan malu dan langsung memilih keluar dari kelas.

***

"Gila anjir gue ngakak parah sama muka si Pak Budi," ujar Gusti.

"Gue juga anjir, mukanya itu kayak nahan berak setahun anjir," ujar Zidan sambil tertawa keras.

Teman-temannya langsung menatap Zidan dengan aneh, Zidan yang melihat itu terdiam.

"Lo pada kenapa tatap gue kayak gitu? Gue tau gue ganteng dan kece tapi gak usah ditatap kayak gitu juga kali, merasa tersanjung gue," ujar Zidan.

"Si babi, yakali. Gue heran aja, masa ada orang nahan berak setahun," ujar Angga.

"Kan perumpamaan aja bro, kayak gak tau gue aja yang goblok ini," ujar Zidan.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang