Enjoy this story
Waktu sudah menunjukan malam hari, namun Farez sama sekali belum rela jika Mentari harus pulang.
Mentari hanya bisa pasrah saja, dia merasa aneh dengan kelakuan Farez hari ini. Biasanya cowok itu akan menjahilinya bahkan membuatnya emosi sepanjang hari, namun hari ini dia kalem dan manja.
"Farez bangun dulu dong, keram nih kaki aku,"ujar Mentari.
Farez sekarang sedang merebahkan kepalanya ke paha Mentari, cewek itu hanya diam saja dan mengelus rambut Farez dengan lembut.
Akibat perlakuan lembut Mentari itu membuat Farez mengantuk dan tidur. Mentari juga yang lelah akhirnya itu tidur dengan posisi duduk.
"Tunggu bentar elah, masih ngantuk nih gue,"ujar Farez dengan suara seraknya.
Mentari berdecak kesal, "ini udah malam Farez bangun dulu,"ujar Mentari.
Farez akhirnya mengalah dan merubah posisinya menjadi duduk dan menatap Mentari.
"Gue masih ngantuk tau, ganggu aja deh,"ujar Farez.
"Ini udah malam Farez, lo gak mau makan dulu? Nanti sakit perut gimana? Siapa yang mau lo repotin,"ujar Mentari.
Farez memasang wajah cemberut, dia kesal dengan Mentari.
"Gini deh, gue masakin makanan buat lo mau gak?"tawar Mentari.
Farez menatap Mentari dengan mata berbinar dan mengangguk semangat.
Akhirnya Mentari pun pergi menuju ke dapur dengan Farez yang terus mengikuti Mentari dari belakang.
***
"Lo mau masak apa?"tanya Farez.
"Makanan lah, masa masak batu sih,"ujar Mentari.
"Iya nama makanannya apa? Pasti ada namanya gak mungkin gak,"ujar Farez yang kesal.
"Mending lo diem aja deh gak usah gangguin gue, duduk sana,"ujar Mentari.
Farez dengan kesal pergi dari hadapan Mentari, dia pergi ke ruang keluarga untuk menonton TV.
"Eh non, kok di dapur,"tanya seorang maid.
"Mau masak bi,"jawab Mentari.
"Aduh gak usah non biar bibi aja, non mending ke ruang tamu aja. Masa non tamu tapi masak di dapur sih,"ujar maid.
"Gpp bi santai aja, Mentari mau masak aja tuh di minta sama cowok rese,"ujar Mentari.
"Cowok rese siapa non?"tanya maid.
"Si Farez ni, merengek dia bi. Jadi Mentari tawar aja mau masakin dia,"ujar Mentari.
Maid tersebut sempat kaget dengan ucapan Mentari, karena Farez itu terkenal dengan sikap dinginnya jika berada di mansion.
"Yaudah deh non, tapi bibi bantuin ya,"ujar maid itu.
Mereka berdua pun berkolaborasi memasak di dapur, tanpa mempedulikan Farez yang kesal setengah mati pada Mentari.
***
"Apaan dia nyuruh-nyuruh gue gitu, harusnya kan gue yang gitu ini malah dia. Kesel banget gue,"gumam Farez.
Farez diam menonton TV sampai datanglah para perusuh kehidupannya.
"Eh bang Farez sendirian aja disini, kenapa gak panggil Anais aja biar temenin Abang disini,"ujar Anais yang duduk di sebelah Farez.
"Apaan sih lo, jauh-jauh sana dari gue,"ujar Farez sambil bergeser.
"Farez kamu gak boleh gitu, dia kan adik kamu juga,"ujar Siska.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...