•43• HAMA DATANG LAGI

4.4K 477 21
                                    

1 kalimat awalan sebelum kalian baca cerita ini, coba tulis di kolom komentar


















Enjoy this story

Setelah acara rebut-rebutan, akhirnya mereka kembali damai.

Alta yang pusing mendengar suara tangisan anak kambing menyuruh Mentari untuk membawa mereka jalan-jalan, sekalian deh cuci mata.

Sekarang mereka berlima sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan, entah mereka ingin belanja apa yang pasti dari tadi mereka hanya jalan-jalan keliling.

Mentari cukup merasa segar karena keempat cogan itu berjalan tanpa harus bergelayutan di lengannya, mereka berjalan dengan gaya cool mereka tak lupa juga dengan raut wajah yang datar.

Banyak pasang mata yang melihat mereka dengan tatapan iri dan kagum, khususnya kaum hawa.

Mentari sana sekali tidak memusingkan hal itu, toh itu juga mata mereka.

"Kita cuman muter-muter doang dari tadi, cape nih," ujar Mentari.

"Terus kamu mau beli apa? Sebut aja bakal aku beliin," ujar Farez.

"Cieee aku-kamu," ujar Mentari menggoda Farez.

"Iyalah, kita kan pacaran. Buat semua kaum jomblo iri sama kita ya Ra, bikin mereka tuh panas," ujar Farez dengan menyindir ketiga saudara Mentari.

Darel, Aarav dan Matahari hanya menatap Farez dengan malas.

"Baru jadian aja udah songong lo, nanti putus nangis, kurung diri di kamar, mogok makan," cibir Matahari.

"Jomblo kok sewot sih," balas Farez.

"Diem deh, liat tuh banyak org yg liatin kalian berdua, kayak tante-tante aja," ujar Mentari.

Sedangkan Farez dan Matahari hanya mendengus kesal mendengar ucapan Mentari barusan.

***

Sekarang mereka berada disebuah restoran yang ada di mall, sebenarnya bukan kemauan Mentari tapi kemauan Farez dan Matahari yang katanya lapar.

Mereka duduk bercerita sambil menunggu makanan yang mereka pesan datang, saat sedang asik bercerita eh malah ada yang datang ganggu mereka.

"Hai Abang-abang gantengku dan calon suamiku," ujar Bulan genit.

Yang datang mengganggu adalah Bulan dengan ditemani oleh Syifa.

Tak ada yang menanggapi sapaan dari Bulan, mereka hanya diam saja tetap fokus pada kegiatan cerita mereka menganggap Bulan seolah hanyalah kentut. Ada namun tak dianggap.

Bulan yang kesal pun mencolek salah satu manusia yang ada didekatnya, yaitu Farez.

"Kayak ada yang colek," ujar Farez.

"Iya emang ada sayang, aku yang colek kamu," ujar Bulan dengan wajah cemberut.

"Tapi kok gak ada orang ya, ih horor banget dah tempat ini," ujar Farez sambil bergidik ngeri.

"Baru tau lo? Disini kan ada setan baru, katanya sih depresi karena cintanya gak ditanggepin," celetuk Matahari.

"Pantesan anjir, gue dengar suara tapi gak ada orangnya," ujar Farez.

Bulan yang merasa diejek pun kesal, dia menatap Mentari dengan tatapan tajam tapi dibalas dengan tatapan mengejek.

"Pasti gara-gara cewek murahan ini makanya kalian semua gini sama aku, kalian tau gak sih diginiin itu sakit," ujar Bulan mendramatis.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang