Enjoy this story
Sekarang Farez dan Mentari sedang berada di mansion, tidak ada Alta dan kedua rubah itu di mansion.
Arka juga tidak ada tapi kata maid Arka sedang keluar bersama temannya.
Farez tidak peduli semua itu, dia ingin rebahan santai di kamarnya tanpa gangguan siapapun. Namun, dia merasa bosan sendirian.
"CIRA," teriak Farez dari kamarnya.
Mentari yang memang tidak tuli langsung menyahuti teriakan Farez yang dapat membuat telinganya sakit.
"KENAPA?" balas Mentari dengan teriakan juga.
Farez sempat tersentak kaget, "buset suaranya kencang juga ya," gumam Farez.
"SINI DONG BENTAR, PENTING NIH," teriak Farez.
Dengan kesal Mentari berjalan menuju ke kamar milik Farez, dia membuka pintu kamar cowok itu dengan kasar.
"Kenapa?" tanya Mentari jutek.
"Elusin kepala gue dong," rengek Farez.
Mentari menatap Farez dengan pandangan aneh, "ngapain ngerengek gitu sih? Bikin geli aja," cibir Mentari.
"Gak usah banyak bacot, sekarang elusin kepala gue. Soalnya gue gak bisa tidur, please," ujar Farez.
Mentari menghela napas pelan dan mengangguk pelan lalu berjalan kearah ranjang Farez.
Farez meletakkan kepalanya kepangkuan Mentari dan Mentari mulai mengelus rambut Farez dengan sangat lembut, Farez menikmati perlakuan lembut Mentari.
Farez menutup matanya sambil menikmati elusan lembut Mentari dikepalanya.
Rasanya sangat tenang dan damai, Farez merasa seperti sedang berada bersama sang bunda.
"Gue kangen bunda," lirih Farez.
Mentari yang mendengar itu tersenyum lembut, "gue tau. Gak usah sedih, masih banyak orang yang support lo terus," ujar Mentari.
"Gue gak sedih, gue cuman keinget sama bunda," ujar Farez pelan.
"Yang penting lo gak boleh larut dalam kesedihan, emang lo mau bunda lo di sana sedih?" ujar Mentari.
"Gak mau, gue mau bunda senang," ujar Farez.
"Makanya, jangan pernah sering sedih. Lo boleh nangis, tapi jangan keseringan," ujar Mentari.
Farez mengangguk pelan, jujur dia sangat mengantuk karena elusan lembut Mentari pada kepalanya.
***
Malam pun tiba, Mentari sedang memasak di dapur karena kata Alta rekan kerjanya bersama dengan keluarga akan datang ke mansion.
"Ra, si Farez belum bangun?" tanya Arka.
"Belum kayaknya bang, coba deh Abang cek ke kamarnya," jawab Mentari.
"Oh yaudah, gue ke atas dulu ya," ujar Arka.
Mentari hanya mengangguk singkat saja lalu melanjutkan kegiatan masak.
***
"Eh bocah, bangun lo," ujar Arka sambil menarik selimut Farez.
"Apaan sih lo, ganggu orang tidur aja," kesal Farez.
"Heh, bangun terus siap-siap. Sebentar rekan kerja Ayah datang kesini, masa lo anaknya cuman tidur doang di kamar sih," ujar Arka.
"Lo juga anaknya ya," ketus Farez.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...