Enjoy this story
Farez dan semua anggota Tigris kembali ke warung mbok Yum untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah, sekaligus mengobati luka mereka akibat tawuran gabut tadi.
Farez bisa melihat Mentari dan mbok Yum yang sedang bercerita dengan asik sampai tertawa membuat Farez menarik sedikit bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis, dia senang bisa melihat Mentari tertawa sejenak sebelum sebentar dia bikin Mentari kesal lagi.
Mentari mendengar suara bising dari arah belakang dan ternyata anak-anak Tigris telah kembali dari Medan tawuran.
Mentari meringis pelan melihat wajah mereka semua yang babak beluk.
"Udah biasa mereka gitu neng, kalau olahraga pulangnya bawa luka-luka memar gitu,"ujar mbok Yum.
"Olahraga macam apa itu, orang olahraga pulangnya jadi bugar lah ini jadi jelek,"ujar Mentari.
Mbok Yum hanya tertawa mendengar penuturan dari Mentari, ternyata Mentari anak yang sopan dan cepat bergaul.
Mentari mencari keberadaan Farez dan betapa terkejutnya melihat wajah Farez yang lebam.
"YAAMPUN ALFAREZI ABRAHAM, MUKA JELEK LO KENAPA TAMBAH JELEK ASTAGA,"teriakan Mentari membuat sebagian anak Tigris tersentak kaget.
Farez juga meringis mendengar teriakan Mentari barusan, dengan cepat Mentari meminta kotak obat untuk mengobati luka Farez.
Mentari segera menarik Farez dengan kasar tanpa peduli Farez yang sudah meringis kesakitan saat tangannya ditarik secara kasar.
Mentari dengan cekatan menuangkan alkohol ke kapas dan membersihkan luka Farez.
"Lo udah jelek Farez malah ditambah bikin jelek, malu-maluin gue aja,"ujar Mentari.
Farez meringis, "pelan-pelan dong bego sakit nih".
"Katanya gentleman gini aja kesakitan, giliran tadi berantem gak sakit,"ujar Mentari.
"Itu beda lagi, gak mungkin gue nangis waktu berantem mau taruh di mana muka ganteng gue,"ujar Farez.
Semua anggota melongo mendengar Farez barusan, Farez cerewet? Ajaib.
"Makanya jangan tawuran, emang tawuran bisa dapat apa? Cuman dapat luka doang bangga lo, muka lo yang jelek tambah jelek jadi gak enak dipandang tau gak,"omel Mentari.
"Jadi bawel napa, lagi perih ini,"ujar Farez.
"Makanya kalau gak mau diomelin jangan gini, suka banget siksa diri sendiri. Untung cuman luka doang, gimana kalau perut lo ditusuk pakai pisau? Nanti mati gue yang ribet, utang gue kan belum lunas,"ujar Mentari.
Mentari terus mengomeli Farez dan Farez hanya bisa diam saja, dia tidak berani membantah Mentari saat ini.
Semua anak Tigris yang melihat itu hanya bisa menahan tawa mereka, ini kejadian langka ketua mereka diam saja saat diomeli oleh cewek.
"Nah udah selesai, sekarang kita pulang,"ujar Mentari.
"Eh neng gak mau obati akang juga nih,"ujar salah satu anak Tigris dengan genit.
"Oh mau diobati juga?"tanya Mentari.
Mentari mengambil obat luka yang dia pakai tadi hendak berjalan ke salah satu anak Tigris, namun tangannya ditahan oleh Farez.
"Kenapa? Gue mau obati teman lo, kasian dia susah,"ujar Mentari.
"Gak usah, lagian udah biasa kok. Lo Vid gak usah manja deh, dia ini babu gue tugasnya cuman rawat gue bukan lo,"ujar Farez pada David anak Tigris yang menggoda Mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...