•12• NAMA PANGGILAN

9.5K 805 9
                                    

Enjoy this story

"Biasa aja dong lihatnya,"sindir Mentari pada Siska dan Anais.

Siska dan Anais hanya memandang Mentari dengan tatapan sinis.

"Udah gak usah drama lagi, bosan nih,"ujar Alta.

"Sama ayah, Mentari juga cape,"ujar Mentari.

"Nama lengkap kamu siapa Ri?"tanya Alta.

"Mentari Archiera Ghazala, nama paling indah sejagat raya ini,"ujar Mentari dengan bangga.

"Biasa aja kali gak usah kayak gitu,"cibir Farez.

"Terserah gue dong,"ujar Mentari.

"Kayak pernah dengar deh,"ujar Alta sambil berpose layaknya sedang berpikir.

Mentari terkejut dan bertanya, "dimana ayah?"tanya Mentari.

"Eh ayah lupa, kan kamu tadi yang barusan ngomong ya. Maklum namanya juga orang tua,"ujar Alta.

Mentari langsung menatap datar kearah Alta, sedangkan Alta hanya cekikian gak jelas.

"Berjanda Mentari, namanya juga orang tua,"ujar Alta.

"Becanda heh becanda, bukan janda. Gini nih kalau suka sama janda,"ujar Farez.

"Typo Farez, kamu sensian banget sih,"ujar Alta.

Farez hanya menatap sinis kearah Alta.

"Gimana kalau ayah panggil kamu Cira aja biar gak kepanjangan, gak ribet juga,"usul Alta.

Mentari diam sejenak, "boleh kok,"ujar Mentari.

"Oke fiks mulai sekarang kita panggil kamu Cira, khusus keluarga ini aja gak boleh yang lain,"ujar Alta.

"Posesif,"cibir Farez.

"Anais kok gak pernah ada nama panggilan khusus dari ayah,"ujar Anais.

"Nama kamu siapa?"tanya Alta.

Anais melotot kaget, "ayah lupa sama nama Anais? Padahal Anais ini anak ayah loh,"ujar Anais.

"Namanya juga orang tua pasti suka lupa,"ujar Alta dengan santai.

"Seribu alasan,"ujar Mentari.

"Ea, e e e e a,"sambung Alta sambil berjoget.

Farez memandang Ayahnya dengan tatapan aneh, "udah gila nih bokap gue,"gumam Farez.

Dan Mentari mendengar itu lalu mendekat kearah Farez, "kesurupan kali,"bisik Mentari.

"Gak usah gosip, ayah punya indra ke 12,"ujar Alta.

"Emang ada indra ke 12, makin gila nih orang tua,"ujar Farez.

"Ada lah, indra 6 dikali dua jadi 12,"ujar Alta.

"Gak gitu konsepnya pintar,"ujar Farez.

"Kamu ngatain ayah goblok? Mau dipotong uang jajan kamu?"ujar Alta sambil melotot.

"Becanda ayah,"ujar Farez.

Alta kembali duduk di sofa memandang mereka satu-persatu dengan tatapan tajam, suasana ruangan itu tiba-tiba mencekam.

Mentari dan Farez sudah menunduk takut, Siska dan Anais terlihat biasa saja malah mereka tersenyum.

"Ngapain nunduk? Sayang loh sia-siakan pemandangan cowok ganteng,"ujar Alta sambil menyugarkan rambutnya.

Farez dan Mentari mengangkat kepala mereka memandang Alta dengan tatapan jijik.

"Makin malem makin menjadi-jadi,"cibir Farez.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang