•55• TRIP TO SUMBA

4.1K 353 19
                                    

Enjoy this story

Pagi pun tiba, keadaan mansion yang awalnya tenang seketika rusuh karena kelakuan Farez yang susah dibilangin.

Mentari sudah bangun sejak tadi dan bersiap-siap, sedangkan Farez masih terlelap dalam tidurnya.

Mentari seketika kesal bahkan hampir menangis karena saking kesalnya pada Farez.

"Farez bangun, kamu mah ngeselin banget pagi-pagi gini," ujar Mentari sambil memikul Farez dengan handuk.

Farez yang merasa terganggu akhirnya membuka matanya yang masih terasa sangat berat.

"Apa sih, sayang. Masih gelap ini, tidur dulu," ujar Farez dengan suara seraknya.

"Gelap pala lo kotak, ini udah terang. Aku aja udah siap-siap, kalau kamu gak mau ikut tidur aja terus," ujar Mentari.

"Sayang, kita berangkat pakai pesawat pribadi Ayah. Mau jam berapapun kira berangkat gpp, kamu tenang aja," ujar Farez.

"Sombong, bangun sekarang. Kalau kamu gak bangun, tunda aja nikahnya. Tunggu 15 tahun lagi," ujar Mentari.

"Iya sayang, aku bangun. Gak usah tunda nikah, kelamaan," ujar Farez lalu lari ke kamar mandi.

***

Farez dan Mentari sudah bersiap-siap, dibawah juga sudah ada teman-teman mereka berdua yang sedang menunggu mereka berdua.

"Lama amat sih lo berdua, ngapain aja?" Tanya Langit.

"Cabut rumput," jawab Farez asal.

"Sinting," ujar Adit.

Mereka semua kembali terdiam dengan kegiatan masing-masing, sampai suara teriakan terdengar dan membuat telinga mereka sakit.

"WOI KALIAN KAPAN MAU BERANGKAT? TUNGGU BULAN PURNAMA?" teriak Alta dari tangga.

"Tunggu bentar, Yah. Kita ngopi dulu dong," ujar Farez.

"Ngopi pala kau, udah telat ini. Lo kira perjalanan cepat apa, udah sana berangkat lo," ujar Alta.

"Ayah kok ngusir," ujar Mentari.

"Bosan gue lihat muka lo pada," ujar Alta.

Farez dan Mentari hanya mendengus kesal dengan jawaban Alta, singkat namun menyakitkan.

Mereka semua langsung beranjak dari sana, tak lupa pamit sebelum pergi.

"Bagus ya, jalan-jalan gak ngajak gue," ujar Matahari yang datang dari pintu.

"Lo gak penting, ngapain ajak jomblo," ujar Aland.

"Si Aland lo," ujar Matahari.

***

Perjalanan yang cukup lama membuat para cewek ketiduran di pelukan pasangan masing-masing, kecuali yang jomblo tentunya.

"Enak banget ya kalian, bucin sama pasangan. Lah gue cuman nonton," ujar Farel.

"Makanya tembak doi bro, kalau tunggu dia peka mah lama banget," ujar Aland.

"Rencananya sih pas kita liburan, biar romantis gitu dan gak aneh," ujar Farel.

"Lo nyindir kita?" Tanya Farez.

"Ih babang Farez peka banget sih," ujar Farel.

"Semoga lo dimakan komodo, gue ikhlas syerius syumpah," ujar Adit.

"Alay lo," celetuk Davan.

"Yang penting gak jomblo," ujar Adit.

"Jiah gaya lo Dit, padahal kemarin tembak cewek di depan gerbang sekolah. Gak romantis banget anjir, kenapa gak sekalian di got aja sih," ujar Aland.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang