Enjoy this story
Mentari yang merasa kehabisan napas, langsung menendang junior Farez dan menarik Farez ke kamar mandi.
"Please sayang, tolongin aku," lirih Farez bahkan Farez sudah meneteskan air matanya karena sudah tidak tahan.
Mentari sengaja tidak menghiraukan Farez dan terus berjalan ke kamar mandi.
Setibanya di kamar mandi, Mentari langsung menyalakan shower dan mengarahkan shower itu ke Farez.
Farez yang terduduk lemas di lantai kamar mandi sambil meneteskan air matanya, karena merasa dirinya brengsek karena berani mencium Mentari tadi.
Farez terus mengucapkan kata maaf pada Mentari, hati Mentari sakit melihat keadaan Farez yang seperti ini.
Mentari ikut duduk dibawah guyuran air dingin lalu memeluk Farez dengan erat, menumpahkan semua kesedihannya di bahu Farez.
"Maafin aku, maafin aku yang bodoh ini. Aku...aku udah berbuat yang gak pantas sama kamu, pukul aku sayang," ujar Farez dengan isak tangis.
Mentari menggelengkan kepalanya, terus menangis sambil memeluk Farez.
***
Setelah acara mandi malam tadi, Farez langsung mengganti bajunya dan pergi lagi ke kamar Mentari untuk tidur bareng.
Farez memeluk Mentari dengan erat, sangat erat sampai Mentari hampir sesak napas.
"Kenapa bisa kayak tadi?" Tanya Mentari.
"Minuman aku dicampur obat perangsang, sayang. Untung aku gak khilaf disana, yang. Untung sama kamu, kalau disana haduh bunuh diri ajalah," ujar Farez.
"Kok bisa si Titan kasih kamu minuman kayak gitu, katanya polos tapi kelakuannya mirip lonT," ujar Mentari.
"Kayaknya dia emang gitu, yang. Tadi aja bajunya ketat banget, untung dia gak mati sesak napas," ujar Farez.
"Lah, lucu banget dia. Badan kecil juga, pasti gedenya gak alami tapi buatan tangan-tangan setan," ujar Mentari.
"Pasti yang, mana lipstiknya merah....banget udah kayak vampir yang baru isep saos tomat," ujar Farez.
"Darah oon bukan saos," ujar Mentari.
"Kan biar estetik." Farez hanya tertawa pelan saja, mengucap syukur dalam hati karena Mentari tidak marah padanya.
"Lihat aja besok, itu anak aku ulek dia. Belum tau dia rasanya ditendang sama aku, mau coba dia," ujar Mentari.
"Pukul aja, biar tau rasa dia. Aku jijik sama dia, ternyata keluarganya sekarang gak waras," ujar Farez.
"Gak waras, gimana? Mereka gila semua gitu? Kenapa gak dibawa ke RSJ coba," ujar Mentari.
"Bukan gitu yang, mereka tuh udah gak waras maksud aku tuh gini. Mereka tuh ya bebas aja gitu, liar. Bapaknya aja main sama lonT, gak mikir bininya di rumah yang udah kerja semua kebutuhan dia. Emang gak punya otak, anaknya juga sama," ujar Farez.
"Itu ciri-ciri suami yang mau masuk neraka, anaknya juga itu bibit Malin Kundang. Belum rasa karma sih makanya gitu, kena karma baru nangis-nangis kayak di film azab," ujar Mentari.
"Kita tunggu aja, gak drama bukan mereka itu," ujar Farez.
Farez terus memeluk Mentari erat dengan menyandarkan kepalanya ke dada Mentari, Mentari juga terus mengusap kepala Farez dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Dia tau sebenarnya Farez tidak menyukai Titan, tidak suka dalam hal pertemanan. Tapi karena Farez menghargai Titan sebagai temannya makanya dia masih bersikap baik dan ramah pada Titan jika tidak sudah dipastikan Titan menerima semua hujatan Farez.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Teen FictionALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...