Enjoy this story
Pagi ini diawali dengan kerusuhan yang terjadi di kediaman Alta. Bagaimana tidak, Siska dan Anais iseng mencoba untuk memasak makanan namun mereka mengacaukan segalanya. Dapur yang awalnya rapih dan bersih seketika menjadi kotor dan berantakan seperti kapal pecah.
Semua wajan hangus, bau asap dimana-mana, makanan rasanya pahit.
"Kalian kalau gak bisa masak gak usah maksain diri buat masak,"bentak Alta.
Emosi Alta langsung mendidih melihat keadaan dapur pagi ini.
"Kita cuman mau masak buat kamu mas, masa cuman dia doang yang dipuji terus,"bantah Siska.
"Tapi tau diri juga, kalau gak bisa masak minta bantuan orang lain jangan sok hebat. Kamu juga sudah dewasa gak usah gila pujian dan hormat, sekarang berantakan gini siapa yang mau bersihin? Emang kamu mau?"geram Alta.
"Kamu suruh aku bersihkan semuanya? Terus gunanya ada maka di mansion ini apa kalau gini aja gak bisa mereka bersihkan,"ketua Siska.
"Makanya jadi manusia itu gak usah sok hebat, kalau gak bisa gak maksain diri buat lakuin sesuatu yang gak bisa kamu lakukan. Maid banyak kenapa gak minta bantuan mereka? Udah merasa hebat kamu?"bentak Alta.
"Ayah apa-apaan sih, cuman gini doang marah-marah,"kesal Anais.
"Diam kamu bocah, kamu sama mama kamu sama aja gak ada bedanya. Makanya dari kecil itu biasakan memasak bukan nonton doang, sekarang udah tua gak bisa apa-apa selain foya-foya,"hardik Alta.
"Ada apa sih ayah,"ujar Farez yang baru saja tiba.
"Lihat tuh dapur udah berantakan gitu,"ujar Alta
Farez mengalihkan pandangannya ke dapur, seketika matanya melotot kaget.
"Gila, ini dapur kenapa bisa gini. Baru kena bom apa gimana sih, kok bisa kayak gini,"ujar Farez.
"Ayah kenapa bisa kayak gini? Kompor meledak ya tadi?"tanya Mentari.
"Tuh gara-gara mereka berdua makanya jadi begini, coba aja mereka gak sok hebat pasti gak gini,"ujar Alta.
"Yaudah biar Mentari beresin aja sama maid yang lain sekalian masak deh, Ayah sama Farez kesana aja,"ujar Mentari.
"Pasti bakal lama, Arka hari ini pulang. Kita belum siapin makanan sama sekali, dikit lagi dia sampai. Ayah mau jemput Arka dulu,"ujar Alta.
"Hah bang Arka pulang? Waduh bisa kacau deh,"ungkap Farez.
"Kacau kenapa?"tanya Mentari.
"Bang Arka itu cerewet, mulutnya pedas banget. Berani semuanya gak sesuai sama kata-kata dia habis dimaki deh,"ujar Farez.
"Gpp, ini beresinnya cuman bentar aja. Ayah jemput bang Arka aja, semua ini biar urusan Mentari aja sama maid yang lain,"ujar Mentari meyakinkan.
Alta mengangguk singkat dan pergi dari sana.
"Makanya jangan sok hebat, gak bisa masak kok paksa diri. Jadi orang itu gak usah gila hormat sama pujian, hidup itu gak selamanya dipuji,"cibir Farez.
Siska dan Anais hanya diam menahan malu, susah dimaki Alta sekarang malah dikatain sama Farez lagi.
Anais segera bergerak merapikan dapur bersama dengan beberapa maid, sedangkan maid yang lain menyiapkan semua bahan untuk memasak makanan agar sebentar ketika Arka pulang sudah ada makanan di meja makan.
"Gara-gara lo makanya kita gini, coba lo gak ada pasti gak bakal gini,"kesal Anais.
"Ngapain nyalahin gue? Lo yang salah, udah tau gak bisa masak masih aja paksa diri. Untuk badan lo gak hangus, coba kalau hangus udah mati lo,"hardik Mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
Fiksi RemajaALFAREZI by ferayarayaya [ Teenfiction-Humor-Romance] Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡 Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak da...