•29• MASA SIH?

5.7K 557 7
                                    

Enjoy this story

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya kelima manusia itu sampai di mansion megah milik Alta.

Bara sempat menganga melihat betapa megahnya mansion itu, tak hanya Bara tapi Matahari juga.

"Biasa aja dong lihatnya, itu air liur lo sampai ngalir," cibir Alta.

"Tau nih, kayak orang yang gak pernah lihat ginian aja. Padahal dia juga punya," celetuk Farez.

"Yaelah, gue cuman lihat doang. Kok mansion lo suram amat," bantah Bara.

"Dih gaje," ketus Alta.

***

"Jadi, lo mau ngomong apa? Gue gak punya waktu banyak," ujar Alta.

"Sok sibuk lo," cibir Bara.

"Gue emang sibuk, gak sama kayak lo yang pemalas," ledek Alta.

Bara hanya memutar bola mata malas, orang di depannya ini sangat sombong tidak pernah berubah.

"Gue mau bilang, itu anak gadis disebelah lo itu anak gue yang hilang," ujar Bara.

"Ngelawak lo?" Ledek Alta.

"Yakali, itu beneran anak gue. Lo ingat kan, gue punya satu anak cewek yang hilang," ujar Bara serius.

"Iya gue tau, tapi masa ini anak lo," ujar Alta.

"Jadi aku anak om? Masa sih?" Tanya Mentari.

"Iya benar Nak, kamu anak Papa. Anak Papa yang hilang dulu," ujar Bara.

"Iya kamu adik kembar aku, beneran ini gak bohong," celetuk Matahari.

"Gak percaya gue," ujar Alta.

"Lah, lo mah. Ingat gak wajah istri tercinta gue? Kalau lo gak pikun pasti ingat," ujar Bara.

"Gue masih muda, gak mungkin lupa. Ya kalau muka istri lo gue lupa dikit sih, lagian dia gak penting juga buat diingat terus," ujar Alta.

Bara hanya berdecih pelan menanggapi ucapan Alta.

"Terus kenapa Mentari bisa ada di panti asuhan?" Tanya Mentari.

"Emm, soal itu Papa bakal jelasin," ujar Bara.

Bara menarik napas pelan lalu menghembuskan napas pelan, "jadi dulu kamu diculik sama seseorang," ujar Bara.

"Sama siapa?" Tanya Mentari.

"Sama mantan Papa," ujar Bara.

Ketiga pria yang ada disitu sontak saja menyemburkan tawa mereka saat mendengar jawaban Bara.

"Loh, kok bisa sih?" Tanya Farez.

"Ya bisalah, kalian gak tau. Si tua ini dulu playboy cewek dia banyak, ada dimana-mana," ujar Alta.

"Bukan gitu, dulu dia tuh terobsesi sama Papa. Nah terus kan Papa cinta sama mama kamu, akhirnya kita berdua nikah. Papa kira dia gak ngejar lagi, eh pas kamu lahir dia nyamar jadi babysitter buat jagain kamu sama dua saudara kembar kamu. Pas Papa gendong Matahari, mama kamu gendong Bulan dan dia gendong kamu tiba-tiba kamu nangis, nah dia ijin ke belakang mau ajak kamu jalan. Eh pas dipanggil dia gak datang, ternyata dia udah kabur bawa kamu. Mungkin dia sengaja cubit kamu biar kamu nangis," ujar Bara panjang lebar.

"Nah, yang jadi pertanyaan. Kok Om yakin kalau aku ini anak Om?" Tanya Mentari.

"Gimana gak yakin, muka kamu aja hampir sama kayak mama kamu sama kedua kembaran kamu. Bukan cuman itu, kamu juga bar-bar sama kayak mama kamu, bedanya kamu bisa lihat situasi kalau mama kamu gak," jelas Bara.

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang