•58• AKHIRNYA YAAMPUN! END

8.6K 434 19
                                    

Enjoy this story

Seminggu telah berlalu, sesuai dengan kesepakatan kedua keluarga dari Farez dan Mentari hari ini akan diadakan acara pernikahan antara Farez dan Mentari.

Selama seminggu ini bukankah hal yang muda bagi kedua pasangan muda itu, dipisahkan selama beberapa hari karena mengikuti budaya.

Lalu mereka harus mempersiapkan segalanya, dalam bentuk fisik maupun rohani.

Kesiapan mental dan juga fisik sudah mereka persiapan dengan sangat matang.

Banyak nasihat-nasihat yang diberikan oleh orang tua mereka, banyak bekal yang telah mereka kemas untuk kehidupan mereka kedepannya.

Hari ini, detik ini, mereka berdua resmi menjadi sepasang suami istri. Hubungan sakral, yang sudah diberkati oleh Tuhan.

Tidak bisa diceraikan oleh manusia, hanya maut yang bisa memisahkan keduanya.

Tangis haru melingkupi semua keluarga dan sahabat.

Masih tidak menyangka bahwa keduanya sudah menikah, sudah resmi. Semua adalah karena Tuhan, karena kuasa Tuhan.

"Kamu udah jadi istri aku, nurut sama aku. Jangan pernah bantah aku, kamu boleh marah tapi jangan lama-lama. Sekarang aku jadi suami kamu, aku berhak atas kamu. Aku yang bakal jadi pembimbing kamu, kita jalani hidup kita sama-sama. Kita langkah bersama, kita maju bersama. Kita berdua harus selalu bersama dalam suka dan duka, aku Farez berjanji akan selalu sama kamu sampai maut memisahkan kita berdua," ujar Farez panjang lebar di atas pelaminan.

Memang, saat ini mereka berada di pelaminan. Resepsi pernikahan, biasalah.

"Kamu suami aku, udah wajib aku harus nurut sama kamu. Kamu suami aku, kamu yang bakal jadi kepala keluarga. Kita memang harus selalu bersama, jangan pernah tinggalin aku," ujar Mentari.

Mentari yang terlihat sangat cantik, berdampingan dengan Farez yang sangat tampan dan gagah.

Keduanya adalah sepasang suami istri yang sangat serasi.

"Gak nyangka anak gue udah nikah, mana Abangnya masih jomblo lagi. Yaampun hebat bener dah Farez," ujar Alta.

"Tolong ya bapak duda, aku ini bukan jomblo tapi belum ketemu jodoh aja. Nanti juga ketemu langsung nikah," ujar Arka.

"Ya kan sama aja jomblo," ujar Alta.

"Terserah bapak aja ya, pusing gue. Mending makan aja, byeee," ujar Arka lalu pergi dari sana.

***

"Anak Papa udah besar, maafin Papa ya nak gak sempat rawat Mentari dulu. Waktu ketemu dulu juga Papa gak kasih kesan yang bagus buat kamu, tapi Papa senang kamu ketemu sama kebahagiaan kamu," ujar Bara pada Mentari.

"Papa gak perlu minta maaf, ini juga bukan sepenuhnya salah Papa. Yang penting sekarang Papa gak boleh banyak pikiran, harus jaga kesehatan. Biar makin kaya, terus jadi sultan juga ngalahin Ayah. Biar nanti cucu-cucu Papa senang," ujar Mentari.

"Kamu udah punya suami tajir masih aja matre ke Papa, tapi gpp. Biar nanti cucu Papa makin kaya raya, jadi sultan sejak lahir," ujar Bara.

"Harta gue juga banyak loh, jangan lupakan Papi kamu juga Mentari. Harta Papi lebih tumpah dari Papa burik kamu," ujar Tian.

"Sombong amat lo orang tua," ujar Bara.

"Bacot lo kakek," cibir Tian.

"Please deh, orang tua itu dilarang berkata kasar. Takutnya langsung kena karma," celetuk Aarav.

"Gak anak, gak bapak sama aja tukang julid," ujar Moza.

"Ye Mami keju," celetuk Darel.

***

ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang