ke-33

1.6K 184 22
                                    

Flashback

Kedua tangan itu saling bertautan mesra menyelusuri jalanan seakan-akan takut kehilangan semisalnya terpisah karena disini banyak orang berkerumun.
Taman saat weekend memang rame tak heran ada begitu banyak orang beramai-ramai datang kesini.

Mysha memberanikan dirinya mengajak Meisie untuk jalan-jalan, bisa disebut ini kencan meskipun mendadak. Jika itu bukan Mysha sudah dipastikan Meisie lebih memilih menghabiskan waktu paginya dikasur kesayangannya.

Terbukti dengan kedua teman jahanamnya mengajak dirinya untuk joging dengan kasar Meisie mengatakan kata tidak. Bahkan Meisie tidak peduli kalau nantinya Nuria manusia oon bin bawel itu mengomelinya. Masih ada Zanna yang siaga menjadi penengah disaat Nuria mengamuk karena kehabisan obat.

"Sha kalau ada yang nyapa itu dibales kek bukannya diam nggak peduli gitu." Tegur Meisie kepada Mysha.

Meisie menegur Mysha karena merasa heran dengan gadis pemilik mata biru itu. Seberapa banyak orang menyapa ramah dia atau melempar senyuman ke arahnya tidak ada satupun yang direspon oleh Mysha.

"Aku nggak kenal mereka." Jawabnya enteng tanpa beban. Dia bukan tipe orang yang suka basa-basi terlebih ke orang tidak di kenal.

"Bisa kan senyum dikit aja nggak datar mulu, nggak boleh sombong mentang-mentang cantik." Meisie kembali mengingatkan bertujuan agar Mysha tidak menjadi orang antisosial.

"Senyumanku hanya untuk orang terkasih aku aja Sie."

"Dasar batu." Batin Meisie mendengus kesal.

"Senyum itu ibadah Mysha, senyum nggak bakal bikin mulut kamu robek." Rupanya Meisie tidak mau menyerah begitu saja membujuk manusia es yang tengah digandengnya.

"Aku ibadahnya ke kamu." Ucap Mysha sambil tersenyum menatap Meisie.

Sepertinya Meisie masih belum menyadari perasaan Mysha kepadanya lewat tindakan ataupun perilaku yang diperlihatkan Mysha kepadanya. Bukannya bagus kalau orang yang kita suka hanya berlaku manis kepada kita saja? Daripada berlaku manis ke semua orang yang nantinya bisa saja menimbulkan kesalahpahaman dan berujung sakit hati.

"Bisa aja jawabnya." Balas Meisie tersenyum juga mencubit kecil bibir Mysha.

"Aku serius loh Sha nggak baik sombong." Lanjutnya menatap serius Mysha.

"Iya deh iya." Pasrah Mysha kembali menggenggam tangan Meisie. Dia tidak mau merusak momen dan suasana hati gadis kesayangannya.

"Zanna sama Nuria jadi joging nggak ya?" Meisie sempat memberitahu Mysha tentang ajakan kedua temannya.

"Mereka joging masih...."

"Hai Kak." Sapa seseorang menyapa Mysha terbukti dengan tatapan matanya tertuju kepada Mysha.

Mysha diam melihat Meisie meminta pendapat tampaknya ia bingung harus merespon apa tetapi jika dia hanya diam saja nanti Meisie akan mengomelinya lagi.

"Hai juga." Mysha tersenyum tipis. meskipun hanya tipis sudah membuat gadis yang menyapa nya tadi terpana ditempat.

"Bagus-bagus." Meisie memberi jempol untuk Mysha. Mereka kembali melanjutkan perjalanan.

"Cantik boleh kenalan?" Satu lagi orang asing menyapa Mysha dengan tatapan kekaguman.

"Boleh." Jawab Mysha mencoba ramah sepeti yang dianjurkan Meisie.

"Mau es krim?" Lelaki asing itu menawarkan es krim.

"Kamu ambil aku tinggal." Bisik Meisie penuh penekanan ditiap katanya.

MEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang