Meisie menyambut hangat kedatangan Mysha dirumahnya, terbukti dia langsung memeluk tubuh Mysha begitu melihatnya. Mysha tersenyum senang membalas pelukan Meisie ditubuhnya."Kemana aja sih nggak bisa dihubungi?" Tanya Meisie kesal. Sudah berapa kali dia menghubungi nomor kekasihnya tapi tidak ada jawaban sama sekali.
"Kan aku udah bilang sayang, aku bantuin Thony dirumahnya." Mysha mengecup sayang puncak kepala Meisie.
"Keasikan banget keknya sampai lupa punya pacar yang nungguin." Meskipun kesal Meisie sama sekali tidak melepaskan pelukan mereka.
"Marahin Thony ya sayang jangan aku, dia yang buat aku sibuk dengan kerjaannya." Mysha sengaja beralasan menggunakan nama Thony buat menutupi kejadian yang sebenarnya.
"Tanggung jawab udah bikin aku kangen." Meisie mendongakkan kepalanya menatap Mysha.
"Katakan padaku Sie apa yang harus aku lakukan? Tapi kamu juga harus tanggung jawab, udah bikin aku kangen juga." Mysha mencubit gemas hidung Meisie lalu terkekeh melihat ekspresi wajah lucu Meisie.
"Hmmmm..." Meisie terlihat berpikir apa yang harus ia lakukan untuk menghukum Mysha.
Saking gemasnya melihat Meisie membuat Mysha tidak kuasa untuk tidak mengecup bibir merah muda Meisie.
Cup..
"Gemas banget sih pacarku." Senyum Mysha menatap kagum Meisie.
"Dihh cium-cium, nggak ada ya aku kan mau hukum kamu ih Sha jangan alihkan perhatianku." Meisie menatap Mysha galak karena perlakuan manis kekasihnya.
"Jangan manis-manis makanya aku jadi nggak kuat." Akui Mysha tidak pernah bisa menahan rasanya pada Meisie.
"Diam, diam ih." Suruh Meisie mencubit mulut Mysha agar tidak bisa berbicara.
Mysha diam menurut sambil menahan senyuman. Kembali Meisie melanjutkan untuk berpikir mengenai hukuman.
"Sha aku mau kamu diriin istana megah banget diatas laut." Ucap Meisie terkikik karena permintaan gilanya.
"Siap laksanakan tuan putri." Mysha terkekeh mengikuti kegilaan kekasihnya.
"Dasar.. aku bercanda." Kata Meisie menyentuh kedua pipi Mysha.
"Eh pelipis kamu luka Sha?" Kaget Meisie melihat kepala dekat pelipis Mysha tertutupi plester.
Tadi Meisie tidak menyadarinya karena tertutupi rambut Mysha. Gadis keturunan Rusia itu sudah menduga Meisie akan bertanya bila melihat plester tersebut.
"Kepala aku terbentur Sie pas aku ngejar Arat." Mysha beralasan karena ia sudah menyusun skenario diotaknya.
"Arat siapa?" Tanya Meisie penasaran.
"Aku lupa cerita maaf. Arat itu anjing peliharaan Thony, nakal dia Sie tanganku aja dicakar sampai digigit juga." Jelas Mysha sedih sambil memperlihatkan tangannya yang luka.
"Astaga, liar amat sih." Meisie memegang tangan Mysha.
"Itu Thony nggak melihara anjing gilakan Sha? Duh kasian pacarku." Meisie menatap cemas tangan luka Mysha.
"Nggak kok sayang, dia cuman lagi jahil aja." Mysha tersenyum meyakinkan kekasihnya.
"Nggak sakit kok, pacarmu ini kan kuat Sie."
"Iya kuat tapi tetap aja aku nggak mau lihat kamu luka gini." Kesal Meisie. "Aku nggak suka Arat, dia udah buat kamu luka." Kata Meisie sekalipun dia belum pernah bertemu pilihan Thony.
"Sukai aku aja, jangan ke yang lain." Ucap Mysha menggendong tubuh ringan Meisie dari depan.
"Mysha, kaget tau." Omel Meisie digendong tiba-tiba, Mysha menyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEISHA
Teen FictionKalian percaya seseorang bisa merubah hatinya saat ia mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama? Seperti Meisie, gadis manis yang sedang dimabuk cinta akibat David lelaki atletis yang di sukainya sejak awal tetapi tidak pernah mendapat restu dari...