ke-21

1.9K 207 9
                                    


Didalam kamarnya Meisie tidak bisa tidur, padahal jam sudah menunjukkan pukul 23:00 wib. Drama Korea yang biasanya bisa membuat dia lupa dengan segalanya tidak ada pengaruh apapun baginya saat ini. Dia disibukan memikirkan kejadian tadi siang di Cafe, dimana dia dan Mysha hampir saja berciuman.

Tersenyum kadang tertawa tanpa ada yang lucu dengan memeluk guling seperti orang kasmaran, bisa dibilang dia memang sedang kasmaran bukan?  Tingkah bagaikan bocah saat pertama kali pubertas.

"Kok gue sesenang ini ya oh my god." Serunya gemas menutup wajahnya yang sudah memerah karena malu.

"Sedikit lagi bibir sexy itu nyentuh bibir gue ahh gemes" raungnya memenuhi isi kamar. Kakinya menendang-nendang kasur empuk tak berdosa itu.

"Gue belum siap tapi mau."

Tidak jauh berbeda dengan Meisie ternyata Mysha juga mengalami hal yang serupa. Tapi tidak separah Meisie yang tidak bisa kendalikan dirinya bagai orang kesetanan, Mysha lebih kalem namun tetap saja bibirnya tidak berhenti tersenyum kala mengingat kejadian tadi siang.

Biasanya dia akan menatap Thony dengan dingin dikala sepupunya mengambil makanan ataupun minuman favoritnya. Kali ini dia membiarkannya begitu saja seolah itu tidak penting, dia bisa membelinya kembali lagi nanti.

Awalnya Thony menatap aneh sepupunya hingga mengatakan Mysha sedang kerasukan arwah. Mysha tidak menggubris hanya tetap tersenyum manis kadang terkekeh selama  itu juga Thony melihat gingsul indah Mysha. Tidak lupa Thony mengabadikan moment langka tersebut menggunakan handphone miliknya, dia merekam dan memotret. Sadar atau tidaknya Mysha tidak mempersalahkan tidak juga menegur tindakan Thony.

"Gila gila ini gila." Seru Thony mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Kalau udah cinta memang begini ya? Kekuatan cinta gitu ya hahaha" setelah tahu hasil dari menebak apa yang membuat Mysha bersikap demikian Thony langsung paham.

"Sha ini makanan lo gue abisin, lo nggak marah?" Tanya Thony menatap Mysha yang tidak peduli. Sampai Thony mendapatkan sebuah ide untuk mengerjai sepupunya.

"Sha gue lihat dikulkas ada eskrim enak tuh, gue ambil gapapa ya?"

"Lo nggak perlu jawab cukup kode aja." Ucapnya tahu Mysha tidak akan menjawab satu patah katapun. Bahkan ia sangat yakin Mysha tidak menganggap keberadaannya.

"Kalau dibolehin lo senyum kalau nggak ya lu mayun. Sha lo denger gue kan? Gue ulangin lagi kalau lo senyum tandanya gue boleh makan eskrim di kulkas kalau nggak boleh lo mayun."

Tak perlu menunggu lama Mysha tersenyum, tersenyum bukan karena memperoleh Thony memakan eskrim miliknya melainkan tersenyum kembali mengingat tubuhnya yang menindih tubuh Meisie serta membelai tiap inci wajah Meisie.

"Ah lo senyum Sha.. boleh berarti haha makasih sha makasih lo memang sepupu terbaik gue." Thony kegirangan langsung menuju kulkas. Mengambil es krim juga minuman coffe kaleng Mysha dan juga brownies kesukaan Mysha beserta cemilan lainnya. Melihat orang cuek jatuh cinta seperti sedang melihat orang bodoh berhasil mendapatkan nilai tinggi, ya diluar kendali mereka.

Berbeda dengan dua insan diatas yang bahagia, Zanna dan Nuria malah kebalikannya. Mereka tidak bisa tidur dikarenakan memikirkan perkataan kedua seniornya tadi di toilet. Mereka bingung akan bersikap seperti apa jika bertemu dengan Fidelya ataupun Keyla, antara bersikap tidak tahu apa-apa atau justru mengatakan apa yang mereka dengar untuk diberitahukan kepada Meisie.

"Bukan gue yang mereka suka tapi kenapa gue malah mikirin hal ini sih. Heran sama otak gue suka banget mikirin hal yang membingungkan." Bingung Zanna lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut lalu membukanya kembali.

MEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang