ke-7

2K 222 1
                                    


David El Palmer merupakan sosok yang gagah dan memiliki tubuh atletis sukses membuat banyak wanita menaruh hati padanya, termasuk Meisie yang mendapat predikat cewek cantik di Allezord. Lelaki manis berlesung pipi yang akrab dipanggil David ini memiliki sifat yang ramah dan mudah berbaur dengan sekelilingnya merupakan orang yang mudah dikagumi dengan keelokan rupanya.

Saat ini David berdiri didepan Rumah Meisie, dia terlihat tampan dengan pakaian casualnya. Tujuan kerumah Meisie, David ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Saat sebelum memencet bel sekali lagi David menghela nafas menyembunyikan rasa gugup dalam dirinya dan menunggu tuan rumah membukakan pintu. Tidak mendapatkan respon apapun membuat David bertanya-tanya, dia berencana memencet bel sekali lagi berharap Meisie ada didalam rumah namun tidak jadi Ia lakukan karena ternyata Meisie sudah membukakan pintu.

Meisie terkejut mengetahui siapa yang bertamu kerumahnya, buru-buru dia mempersilakan David masuk dengan senyuman tidak pernah lepas di bibir tipisnya.

"Sie tadi didepan Abang lihat ini, Abang petik ngak apa-apa kan?" David memulai obrolan sambil memperlihatkan Bunga yang dia petik dihalaman rumah Meisie.

"Ngak apa-apa Bang. Udah mekar ya ternyata." Meisie terkekeh kecil "Aku jarang ngurusin Bunga biasanya Bi Anum sama Kang Tekel yang ngurusin."

Anum sama Tekel adalah pekerja dirumah Meisie. Mereka berdua sudah bekerja sejak Meisie masih dalam kandungan.

"Duduk Bang." Meisie mempersilahkan. "Mau minum apa?" Saat menanyakan itu Meisie tampak bersemangat. Membuatkan David minuman merupakan salah satu bentuk kasih sayang seorang Meisie.

"Ini Bunga nggak cocok buat Abang, buat kamu aja Sie." David memberikan Meisie Bunga tentu dengan senang hati Meisie menerimanya.

"Nggak perlu repot Sie, Abang kesini mau ngajakin kamu makan. Abang liat ada tempat makanan seblak baru buka didekat Sekolah, temen Abang yang udah cobain katanya pedasnya juara." David kasih tahu maksud kedatangannya kesini dalam artian ingin mengajak Meisie berkencan hanya saja dia tidak berani mengatakan ini adalah kencan.

"Seblak? Serius Bang? Makanan kesukaan aku itu." Meisie menyukai apapun jenis makanan pedas. Meski akan terkena diare sekalipun dia tidak akan pernah jera menyantap makanan pedas.

"Abang tahu kamu penggila pedas." David tersenyum. Saat mendengar cerita temannya dia langsung teringat Meisie. David mencoba tidak memikirkan resiko apa yang menghadang mereka nanti jika dia nekat mengajak Meisie pergi berdua dengannya.

"Tapi Abang nggak tau kalau aku penggila senyuman Abang." Batin Meisie ikut tersenyum. Dia sesekali mencium aroma Bunga pemberian David berharap rasa gugupnya tersembunyikan. Sudah bisa dipastikan pipinya memanas menerima perlakuan manis David.

David menyalakan Motor Sport hitam miliknya. Mengendarai Motor itu semakin menambah kegagahan David. Sebenarnya Meisie tidak menyukai naik Motor apalagi itu Motor Sport karena baginya itu ribet dan susah saat dinaiki tapi karena itu David, Meisie sama sekali tidak mempersalahkan justru dengan ini dia akan berada sangat dekat dengan David.

"Naik Sie." David membatu Meisie naik Motor dengan memegangi tangan Meisie agar Meisie tidak terjatuh.

"Aku megang apa nih Bang." Tanya Meisie basa-basi setelah dia berhasil duduk di atas Motor.

"Kalau kamu mau aman pegang pinggang Abang tapi kalau mau cepat mati nggak usah pegangan." David ketawa diakhir kalimat lalu memasang helm.

"Ngeri banget omongan Abang ihh." Meisie memukul pelan pundak David sambil menerima helm pemberian David.

Setelah dirasa sudah aman, David mulai melajukan Motornya. Meisie memilih untuk aman dengan memeluk pinggang david, dibalik helmnya David tersenyum melihat tangan Meisie yang memeluknya. Begitu juga dengan Meisie yang tersenyum dalam diam.

MEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang