ke-5

2.2K 236 0
                                    


"Meisie!!"

Teriakan nyaring Nuria memenuhi kelas IPS 1 dimana semua siswa-siswi sudah meninggalkan ruangan 10 menit yang lalu. Hanya bersisaan Meisie dan Zanna keliatan masih betah disana.

Meisie menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya. Meisie menatap malas Nuria yang balik dari toilet sambil menguap, sedari tadi dia menahan kantuknya namun Zanna melarang untuk pulang dulu, ada yang mau dibicarakan.

"Ri sadar kek suara lu itu mekakin telinga, gausah teriak-teriak." Komentar Zanna berharap ini terakhir kali Nuria berteriak seperti tadi.

"Takutnya nih anak malah balik." Nuria membela diri.

"Nggak ada hubungannya sama teriakan lo, Meisie aman sama gue."

"Udah deh buruan mau ngomongin apa?" Tuntut Meisie tidak sabaran.  Meisie berdiri dari duduknya menatap kedua sahabatnya dengan penasaran.

"Lo pernah bilangkan mau nyariin Bang Agung pacar." Meisie mengangguk sebagai respon. "Gue sama Zanna udah nemuin cewek yang tepat buat Bang Agung."

"Jangan bikin gue ngarep ya, emang ada yang mau sama Bang Agung? Ada yang tahan emang?"

"Kalau Bang Agung nya sendiri yang mau sama ini cewek gimana?"

Pertanyaan Nuria membuat Meisie bungkam dalam artian terkejut. Agung tidak pernah bercerita padanya tentang cewek jangankan cerita saat dia membahas cewek dengan Agung saja ingin mengetahui reaksi apa yang diberikan Agung justru Agung bersikap acuh, dia tidak tertarik sama sekali malah suka mengalihkan pembicaraan. Bahkan terfikirkan dibenak Meisie Agung tidaklah normal ya dalam artian gay. Meisie tertawa sendiri kala mengingat pikiran konyolnya.

"Maksud lo ada cewek yang disukai Bang Agung?" Meisie bertanya memastikan. Nuria dan Zanna mengangguk serentak.

"Siapa? Masih Anak Allezord apa anak sekolah lain?"

"Sie ini kesimpulan gue sama Nuria. Inget ngak yang dikantin tadi?" Sekarang Meisie yang mengangguk meski tidak sepenuhnya mengerti arah pembicaraan temannya.

"Pernah nggak lo liat Bang Agung natap cewek segitu dalam segitu terpesonanya seakan dia jatuh cinta pada pandangan pertama, pernah nggak?" Zanna melanjutkan kalimatnya tanpa banyak berpikir Meisie langsung menjawab.

"Ngakk lah orang dia gak tertarik gitu saat gua sama Kak Fidel ngomongin cewek cantik kedia, dia nya acuh."

"Tadi dikantin dia tunjukin semua itu ke Mysha. Gue tau Mysha itu cantik, banget malahan dan saat pertama kali gue liat Mysha ya gue takjub seakan gue terhipnotis sama pesona dia gue kagum. Tapi yang gue lihat Nuria juga menyadarinya gimana tatapan Bang Agung ke Mysha itu lebih dari kekaguman Sie." Zanna menyampaikan pendapatnya tentang penilaian Agung ke Mysha. "Dari sana udah bisa disimpulin, lo paham kan maksud gue?"

"Bener ini mah Bang Agung jatuh cinta ke Mysha." Nuria terlihat senang diikuti Zanna yang ikut tersenyum,  Meisie tidak menjawab. Dia diam mencerna dan kembali mengingat kejadian tadi, dia juga mengingat sikap acuh Agung terkesan tidak peduli terhadap makhluk Tuhan berjenis kelamin perempuan kecuali dengan orang terdekatnya. Kenapa hal tersebut tidak berlaku pada Mysha? Apa benar cowok yang sudah dianggapnya saudara itu jatuh cinta kepada Mysha yang notabenenya anak baru di Allezord?

"Ini berita bagus Sie."

"Seneng kan lo?!"

Berita bagus?

Senang?

Tapi dia tidak merasakan kebahagiaan malah dia merasakan ini berita buruk. Walaupun dia belum yakin berita buruk apa itu. Dia tidak bisa bersorak gembira seperti yang dilakukan Zanna dan Nuria. Bukankan ini yang diinginkannya selama ini saat Agung jatuh cinta bertujuan agar Agung  paham tentang arti sebuah rasa dengan begitu Agung tidak lagi melarang dia berdekatan dengan David.

MEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang