Meisie melangkah mengikuti instruksi yang diberikan Mysha karena matanya di tutupi dengan tangan Mysha. Kekasihnya itu mengatakan akan memberinya kejutan yang membuat Meisie tidak sabaran untuk mengetahui kejutan apa yang dimaksud Mysha."Masih lama Sha? Kok naikin tangga?" Tanya Meisie penasaran bercampur deg-degan.
"Kejutannya ada diatas." Jawab Mysha sambil mengawasi takut Meisie jatuh.
"Hati-hati Sie masih ada tangga." Ucapnya memberitahu.
"Aku jadi parno loh Sha. Kamu nggak bakal dorong aku ke bawah kan?" Tebak Meisie mulai berpikiran buruk.
"Yaampun kok bisa kepikiran kesana." Mysha terkekeh mendengar pemikiran konyolnya Meisie.
"Lagian kamu ngajak aku bolos, kaget nggak sih anak kesayangan guru bolos." Meisie meledak Mysha yang merupakan murid idaman para guru.
"Kek yang kamu bilang bolos sehari nggak bikin kita bego." Ujar Mysha teringat dengan perkataan Meisie dulu.
"Ya kamu kan udah pintar dari sananya, apa kabar denganku?" Meisie terdengar murung.
"Sayangku kenapa jadi merendah gitu? Kamu kan juga pintar, cuman belum sepintar aku." Mysha sengaja memancing kekesalan kekasihnya.
"Argh sakit Sie, nanti jatuh." Kata Mysha menahan rasa sakit, Meisie baru saja mencubit keras bagian tangannya.
"Aku nggak apa-apa jatuh kamunya jangan" Kata Mysha melanjutkan.
"Kok kamu nyebelin banget sih Sha? Aku mau marah tadi kamu ledekin aku eh dengar kamu bilang gitu aku jadi senyum. Pinter banget ya ngubah mood aku." Akui Meisie kesal berakhir dengan tersenyum.
Mysha ikut tersenyum melihat sikap kekasihnya yang cepat berubah. Akhirnya mereka sampai ketujuan, tempat dimana belum ada yang datang kesini.
"Kita sudah sampai." Seru Mysha tapi belum juga melepaskan tangannya dari mata Meisie.
"Lepas ih tangannya aku mau lihat." Omel Meisie sedikit memukul tangan Mysha.
Mysha melepaskan tangannya secara pelan-pelan disaat itu juga Meisie sudah merasa tidak sabaran.
"Surprise!" Sorak Mysha senang.
Meisie terdiam melihat sesuatu dihadapannya. Ini sederhana namun sangat berarti untuknya.
Di depannya terbentang karpet ukuran sedang dan berbagai macam aneka makanan cemilan dan juga kaleng minuman serta buah-buahan segar dan terakhir ada es krim. Permandangan sekitar juga mendukung mereka untuk piknik disini.
"Piknik di atap sekolah?" Takjub Meisie yang dibalas anggukan oleh Mysha.
"Tidak buruk bukan?" Mysha menatap Meisie.
"Ini bagus. Banyak tumbuhan juga disini." Kata Meisie melihat sekitar.
"Bentar Sha, kok aku baru tahu ada tempat ini disini." Heran Meisie merasa asing.
"Cuma aku dan Thony aja yang bisa datang ke sini, murid lain nggak diperbolehkan. Mereka bisa masuk ke atap yang satunya lagi." Mysha memberitahu.
"Ah aku sampai melupakan kamu siapa." Meisie tersenyum. Sempat melupakan status Meisie di Allezord.
"Ayo kita duduk, kasian makanannya dianggurin." Ajak Mysha menggenggam tangan Meisie.
"Pacarku romantis ya, beruntungnya aku haha." Girang Meisie bahagia.
"Kamu akan menyesal bila meninggalkan pacar yang sangat romantis ini." Mysha menyengir saat mengatakannya.
"Dihh ngancam nih hm?" Meisie mengelus dagu Mysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEISHA
Teen FictionKalian percaya seseorang bisa merubah hatinya saat ia mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama? Seperti Meisie, gadis manis yang sedang dimabuk cinta akibat David lelaki atletis yang di sukainya sejak awal tetapi tidak pernah mendapat restu dari...