ke-40

1.9K 204 67
                                    


Keyla tengah mengompres kepala Fidel dengan handuk basah yang direndam air panas. Suhu tubuh Fidel tidak stabil, ia mengalami deman tinggi namun menolak untuk dibawa ke rumah sakit dikarenakan tidak mau minum obat dan segala macam lainnya. Mendengar kabar Fidel sakit langsung membuat Keyla meluncur datang kesini tanpa tidur dan beristirahat, didalam pesawat harusnya dia bisa tidur sejenak tetapi rasa khawatirnya akan kondisi Fidel membuat ia kesulitan untuk menutup mata.

"Kamu kecapean Del." Ucapnya menatap Fidel yang terlelap. Keyla mengusap lembut kepala Fidel, begitu sayangnya ia dengan gadis yang terbaring lemah diranjang ini.

"Kenapa kamu paksain diri kamu, kamu bukan robot. Kamu juga bisa sakit. Nggak selamanya kamu bisa kuat dan menjadi pelindung untuk Meisie." Lirih Keyla ikut merasakan kesedihan Fidel. Art keluarga Fidel mengatakan kepadanya bahwa Fidel langsung terserang demam setelah pulang dari rumah Meisie.

Keyla sudah bisa menebak Fidel kecewa dengan pilihan Meisie yang datang menemui Mysha daripada stay bersamanya dan juga beberapa hari belakangan ini Fidel kurang istirahat membuat fisik dan hatinya menjadi lemah.

"Aku nggak nyalahin kamu Del, kek apa yang pernah kamu bilang cinta butuh perjuangan dan kamu sedang perjuangin cinta kamu. Tapi cinta yang dipaksain hanya mendatangkan rasa sakit untuk diri sendiri."

"Aku ada disini, kamu tenang ya." Keyla menggenggam tangan Fidel saat gadis itu tidak tenang dalam tidurnya, ia merasakan kegelisahan.

"Apapun kamu Del gimanapun kamu aku tetap ada disini disisi kamu sekalipun kamu nggak ngeharapin kehadiran aku. Aku nggak akan pernah biarin kamu sendirian." Air mata begitu lancang jatuh dipeluk mata Keyla membasahi tangan Fidel dikarenakan Keyla menggenggam serta mencium tangannya.

Pergerakan tangan Keyla mengambil tisu terhenti saat melihat dilaci terselip bingkai foto berukuran kecil. Bibir Keyla melukiskan senyuman melihat satu sosok gadis berpose konyol dan satunya lagi melihatkan wajah kesalnya disana. Foto itu diambil saat mereka masih duduk di bangku SMP. Dimasa itulah awal mula Keyla menyukai Fidelya, menyukai kepribadian gadis itu, sopan juga ramah namun perhatian dan menyebalkan diwaktu bersamaan.

- Sekilas di masa SMP

Disaat itu ada lomba paskibra antar kota tingkat SMP, keberuntungan atau memang karena kehebatan dan kekompakan dari sekolah Fidel mereka memenangkan lomba tersebut dengan menjadi juara 1. Keyla ikut senang karena sekolahnya menjadi pemenang terbaik meskipun ia tidak ikut serta menjadi anggota paskibra.

Semua guru beserta walikota dan tamu penting lainnya ikut hadir disana. Sewaktu salaman lengkap dengan pembagiann piala dan juga piagam penghargaan. Peserta yang ikut bersalaman masih mengunakan sarung tangan putih mereka, hanya Fidel yang sengaja melepaskan sarung tangannya menjawab jabatan tangan orang-orang besar disana. Sederhana memang namun bermakna disaat itu juga Keyla respect akan kesopanan yang dimiliki Fidel.

- Dua hari kemudian

Keyla berdebat dengan mamanya didepan gerbang sekolah tanpa sengaja Fidel berdiri tidak jauh dari sana. Fidel memang terlihat tidak memperhatikan debat ibu dan anak itu tapi telinganya mendengar jelas perdebatan mereka.

"Apapun masalahnya nggak baik bentak orang tua, kalaupun pendapat kalian berbeda lo harus ngomong dengan nada lembut. Dia ibu lo." Kata Fidel mengagetkan Keyla yang menatap kesal punggung mamanya masuk kedalam mobil.

"Jangan ikut campur, tau apa lo?!" Ketus Keyla menatap Fidel tidak suka dengan ekspresi datar, moodnya sedang tidak baik-baik saja.

"Gue memang nggak tahu apa-apa, cuman gue tahu bentak ibu itu dosa. Namanya manusia ya pasti ada khilafnya gua maklumi tapi gue saranin lo abis pulang dari sini langsung minta maaf ke ibu lo. Jangan malah dipendam turunin gengsi lo." Fidel menatap Keyla serius terbukti dengan sorotan mata dan juga nada suaranya.

MEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang