ke-46

1.6K 158 50
                                    


"Hey kenapa hm?" Tanya Mysha keheranan melihat mimik wajah Meisie.

Meisie tidak menjawab malahan ia duduk disamping Mysha lalu menaruh kepalanya dipundak Mysha guna bersandar disana.

"Sayangku kenapa?" Tanya Mysha lagi berharap mendapat jawaban dari kekasihnya.

"Itu pak Gunawan rese banget masa aku disuruh jadi pengawas di kelas sebelah yang nanti jam terakhir ada ulangan trus dia nggak bisa hadir aku deh yang disuruh. Dikira aku ini asisten dia apa." Gerutu Meisie kesal atas permintaan gurunya tadi.

"Bagus dong Sie pengalaman baru, kelas kita jam terakhir juga lagi kosong kan sayang." Seru Mysha sambil mengelus-elus pipi Meisie.

"Kok bagus? Yang ada mereka nggak fokus ulangan malah aku yang mereka perhatiin." Kata Meisie merasa yakin dengan pesona yang dimilikinya.

"Oh kalau gitu kamu tolak aja, nggak rela aku kesayangan aku dilihatin lebih dari satu detik." Hidung mancung Mysha bermain-main di leher indah Meisie.

"Astaga sayang geli ihh, kita lagi dikelas loh ini." Kekeh Meisie menahan rasa geli akibat ulah manusia bucin yang notabenenya kekasihnya.

"Kamu wangi. Aku suka." Senyum Mysha mengecup leher gadisnya.

"Mesumnya kumat dih." Meisie menahan kepala Mysha agar tidak menjadi-jadi. Bisa gawat kalau yang lain melihat adegan mereka.

"Mau cium." Pinta Mysha menatap Meisie seksual. Merinding Meisie mendengar suara sexy pancarnya.

Cup..

"Sengaja ya dasar jahat banget godain aku." Dengus Meisie tahu akan kemodusan Mysha.

"Lagi." Mysha mendekatkan wajahnya ke Meisie alhasil wajah mereka begitu dekat.

"Nih aku cium banyak-banyak."

Meisie mengecup bibir ranum Mysha berkali-kali begitu juga dengan kedua pipi Mysha.

"Udah puas sayangku?" Tanya Meisie menatap Mysha yang masih saja tersenyum lebar. Mysha menggelengkan kepalanya dengan tatapan mata polos.

"Belum, nggak bakal puas yang ada pengin terus." Mysha menggesekkan hidungnya ke wajah Meisie.

Tampaknya Mysha benar-benar tidak memperdulikan keadaan disekitarnya selain kebersamaan bersama sang kekasih. Sementara Meisie menahan rasa malunya dapat dipastikan sudah ada banyak pasangan mata tengah memperhatikan mereka meskipun begitu Meisie menikmati semua perlakuan manis Mysha.

"Kamu pelet aku ya Sie?"

"Dih ngaco tanpa aku pelet pun kamu udah kecintaan tuh sama aku." Meisie mencubit gemas pipi tirus Mysha.

"Astaga manusia jahanam ini." Kaget Nuria masuk kelas malah disunguhi permandangan yang merusak mata para jomblo macam dirinya.

"Lihat tempat juga kali, sewa hotel aja sana kalian." Lanjutnya menaruh tasnya diatas meja.

"Atau perlu gue bayarin?" Tanya Nuria menatap dua pasangan mesum itu.

Yang disindir malah nyengir tak berdosa. Omongan Nuria dianggap angin lalu maklum lah kaum jomblo suka iri.

"Apa sih Ri ngerusak suasana aja." Sahut Zanna agak ketus. Thony mengangkat kepalanya agar bisa melihat Nuria karena posisinya yang lagi rebahan dipaha Zanna.

"Gimana bisa punya pacar kalau punya penyakit hati." Thony ikut menimpali.

Karena disana tidak hanya Mysha dan Meisie saja yang bermesraan mesum tapi juga ada Thony berserta Zanna.

"Hina aja gue terus ikhlas gue."

"Orang sabar disayang kak Key."

Nuria mengelus dadanya sendiri merendam emosinya. Takutnya Nuria nekat menjambak rambut Zanna dan juga Thony detik ini juga.

MEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang