Dengan sangat hati-hati Mysha memapah Meisie menaiki lift menuju lantai Apartemennya. Seakan-akan Meisie adalah barang yang mudah pecah jika tidak dipegangi dengan baik dan halus. Selama perjalanan Meisie menggigit bibir bawahnya guna merendam rasa sakit.Mysha kesulitan bagaimanapun juga dia perempuan dan itu memaksanya harus ekstra menahan berat tubuh Meisie dilimpahkan kepadanya sehingga Meisie tidak terjatuh.
"Duduk sini Sie." Mysha menempatkan Meisie duduk disofa mahal miliknya dengan kaki yang sengaja diletakan di atas meja kaca.
Mysha pergi mengambil obat yang diperlukan untuk menangani luka Meisie. Tidak lupa Mysha mencuci tangan terlebih dahulu agar lebih aman saat mengobati. Disaat yang bersamaan Meisie mengamati Apartemen teman barunya ini, ketakjuban terpancar jelas diwajahnya. Dia tidak norak hanya saja Apartemen Mysha sangat bersih dan juga mewah hal itu membuatnya berdecak kagum.
"Benar-benar orang kaya." Takjubnya sambil terus mengamati. Sikapnya seolah-olah melupakan fakta bahwa dia juga orang kaya.
"Tahan ya ini agak perih." Mysha hendak menggunakan larutan antiseptik seperti alkohol namun Meisie mencegahnya.
"Kenapa? Luka lo perlu diobatin." Heran Mysha menatap bingung Meisie.
"Nggak usah pakai itu Sha, perih." Rengek Meisie terdengar mengiba dengan tatapan memohonnya.
"Pakai air bersih aja bersihinnya sama sabun berbahan lembut, lo punya nggak?" Meisie mengajak bernegosiasi berharap Mysha mau mengabulkan permintaannya. Dia sudah pernah mencoba menggunakan larutan pembersih luka seperti alkohol dan rasanya sungguh sakit. Sejak saat itu Meisie tidak mau lagi menggunakan larutan pembersih luka. Tidak mengiyakan tidak juga menolak, Mysha berdiri berjalan ke kamarnya begitu saja meninggalkan tanda tanya dikepala Meisie.
Meisie menemukan fakta dibalik sikap dingin Mysha ada rasa kepedulian yang cukup tinggi. Dia mau membantu serta mengajaknya ke Apartemen semegah ini dan mengobati lukanya.
Dipikiran semua orang Mysha adalah pribadi yang tertutup, orang yang susah untuk didekati dan orang yang tidak mau ikut campur dalam urusan orang lain. Tetapi bagi Meisie dia tidak merasakan semua itu, awalnya dia berpikiran sama seperti yang difikirkan kebanyakan orang mengenai Mysha. Dan bagi siapapun yang melihat Mysha akan dengan mudah dapat menilai kepribadian Mysha yang memang seperti itu, semua itu sudah tergambar sangat jelas dari raut wajah dan penampilannya yang terlihat dingin. Meisie juga melihat hal itu dalam diri Mysha akan tetapi dia juga merasakan bahkan sudah mengalaminya sendiri jika Mysha adalah orang yang hangat dan peduli.
Selang beberapa menit Mysha kembali membawa sabun berbahan lembut seperti yang diminta Meisie, mengetahui itu Meisie terlihat senang Mysha menuruti keinginannya. Sekali lagi Meisie sangat yakin Mysha merupakan orang baik dan pengertian.
Meisie memperhatikan Mysha yang tengah membersihkan lukanya dengan air bersih dan menggunakan sabun untuk menghilangkan kotoran di area lututnya. Sesekali Mysha meniup pelan bagian luka bertujuan agar rasa perih yang dirasakan Meisie sedikit berkurang. Meskipun begitu Meisie tetap mengigit bibir bawahnya menahan rasa perih.
Mysha terlihat seperti sudah ahlinya dalam menangani luka, dia begitu telaten dan sangat berhati-hati. Tatapan mata Meisie terfokus memandangi wajah Mysha, wajah cantik yang tidak akan membuat orang-orang bosan untuk memandangi dan mengaguminya. Meisie bisa melihat terselip kasih sayang dan kekhwatiran didalam pancaran mata biru yang dingin itu.
Meisie masih belum yakin dengan penilaiannya barusan karena baru mengenal Mysha masih dalam hitungan hari. Saat sekarang ini yang sangat ia tahu adalah ada ketulusan dalam diri Mysha untuknya, dia dapat merasakannya. Tanpa sadar Meisie sudah terhanyut kedalam mata biru memikat yang indah milik Mysha. Harus Meisie akui dia telah jatuh dalam pesona perempuan yang tengah mengobati lukanya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEISHA
Teen FictionKalian percaya seseorang bisa merubah hatinya saat ia mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama? Seperti Meisie, gadis manis yang sedang dimabuk cinta akibat David lelaki atletis yang di sukainya sejak awal tetapi tidak pernah mendapat restu dari...