ke-15

1.9K 217 16
                                    


Di dalam kelas sangat berisik sibuk  membicarakan kejadian didepan gerbang dimana para siswi dari sekolah lain yang nekat dalam mengungkapkan rasa suka dan cintanya kepada Mysha. Berita begitu menyebar luas dengan cepat namun bukan tentang itu yang membuat Mysha gelisah melainkan mengenai gadis manis yang menyelamatkannya tadi.

Mysha tidak tenang dalam duduknya, kali ini juga Mysha tidak bisa menyembunyikan apa yang ia rasakan. Dia sangat mengkwatirkan Meisie entah bagaimana keadaan Meisie sekarang. Apa gadis manis itu baik-baik saja? Satu pertanyaan itulah yang terus muncul dibenaknya sedari tadi.

Zanna bisa melihat kecemasan dalam diri Mysha, wajah dingin yang menjadi ciri khas seorang Mysha A Molotova lenyap begitu saja. Zanna bisa memaklumi rasa ke kekwatiran Mysha karena ia sendiripun juga mengkwatirkan sahabatnya. Dia pun sudah sejak tadi sudah mencoba menenangkan Mysha dengan mengatakan semuanya baik-baik saja tetapi ucapannya sama sekali tidak berpengaruh apapun untuk Mysha, gadis cantik itu masih tidak bisa tenang.

"Sha, minum. Lo keringatan gitu." Zanna menyerahkan sebotol minuman mineral kepada Mysha.

"Jangan terlalu khawatir, Meisie sama Nuria pasti bisa menghadapi para fans lo. Mereka kan bego pasti ada aja nanti cara yang mereka lakuin supaya bisa usir mereka semua. Dan lo jangan ngerasa bersalah juga Sya, kita kan temen udah sepantasnya saling membantu." Melihat Mysha hanya diam tidak merespon, Zanna kembali menenangkan Mysha untuk jangan terlalu khawatir.

"Minum Sha." Pinta Zanna memegang tangan Mysha, memaksa Mysha menerima minuman darinya.

Mysha menatap Zanna lalu menghela nafas berat setelah melihat wajah memohon Zanna. Akhirnya Mysha mau menerima pemberian Zanna, sebenarnya Mysha juga merasa haus hanya saja ia tidak memperdulikan itu dulu.

Dalam diam Zanna tersenyum sambil memperhatikan gadis didepannya dengan pandangan sulit diartikan. Zanna berbicara didalam hatinya, dia menaruh rasa simpati disana. Pasti kejadian ini menganggu Mysha, disukai oleh banyak sesama jenis itu menakutkan dan juga merepotkan. Zanna takut ini akan berpengaruhi mental Mysha bisa saja nanti Mysha trauma dalam percintaan dan parahnya lagi takut untuk berbaur dengan banyaknya wanita. Zanna berani bertaruh tidak hanya perempuan yang menyukai Mysha melainkan begitu ada banyak lelaki yang medambakan Mysha.

"Tegang amat muka lo berdua udah kek daleman baru."

Mereka berdua melihat ke sumber suara tanpa mempedulikan perkataan Nuria yang meledeknya. Melihat keadaan Nuria yang berantakan sukses menimbulkan tanda tanya dibenak keduanya, pikiran mereka sudah kemana-mana ditambah Nuria hanya datang seorang diri tanpa adanya Meisie disebelahnya.

"Meisie mana?" Tanya Zanna mendekati Nuria yang sedang merapikan rambutnya.

"Eh monyet tanyain keadaan gue dulu kek, lo nggak butakan buat lihat kondisi gua? Sha fans lo brutal banget yaampun sampe gue sama Meisie kewalahan. Lihat nih rambut indah gue muka unyu gue dan terakhir seragam mahal gue aduh.. berasa kek gembel gue tau nggak?!" Ujar Nuria mengeluarkan unek-uneknya namun kedua gadis cantik itu tidak begitu memperdulikan. Dari yang mereka lihat kondisi Nuria tidak terlalu buruk hanya saja kurang rapi, yang jadi fokus utamanya disini itu adalah Meisie. Mereka ingin mengetahui keadaannya meisie yang masih belum kelihatan batang hidungnya.

"Dimana Meisie?" Suara dingin itu memberhentikan pergerakan Nuria yang sedang merapikan penampilannya. Nuria menelan ludahnya dikala mata biru tajam Mysha menatapnya. Melihat Mysha kembali ke sosok semula dan Nuria yang terlihat takut, Zanna menahan tawanya dalam hati.

"Santai Sha hehe Meisie udah diamankan di uks sama pawangnya. Gila aja sih Meisie sampe nangis sesakit itu ya digampar. Untungnya ada Bang David yang bantuin kita rusuh banget fans lo Sha."

MEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang