Keyla menutup matanya memendam rasa kesal dikarenakan ada makhluk entah datang darimana mengikutinya sedari tadi. Ketika ia monoleh sosok itu malah cengengesan tidak jelas memasang wajah tanpa dosa. Keyla berserta teman-temannya sudah membuat janji temu untuk menyusul Agung yang memburu Ronal dan Mysha. Keyla meminta temannya pergi terlebih dahulu, alasannya karena ada makhluk tak di undang sedang mengikuti."Lo ada perlu apa sama gue?" Tanya Keyla tidak tahan lagi kepada adik kelasnya.
"Huh? Nggak ada kak." Elaknya sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal sembari menutupi rasa gugup.
"Jangan ikuti gue." Ucap Keyla tajam penuh penekanan berharap gadis didepannya merasa takut.
Bahkan Keyla sempat diledekin oleh temannya tadi, dianggap mempunyai fans tiba-tiba seperti tahu bulat digoreng dadakan.
"Urus dulu noh dede gemesnya ntar dicolong orang." Deo senang melihat usaha Nuria dalam menaklukkan temannya dan ia memberi dukungan penuh.
"Jangan lo kasarin kasihan ntar nangis, di sayang-sayang aja Key." Iva juga ikut-ikutan menggoda temannya yang seperti batu es itu.
Bukan salah tingkah ataupun merasa malu Keyla sama sekali tidak menggubris perkataan teman-temannya malahan ia tetap dengan wajah datarnya benar-benar pelit akan ekspresi.
"Eh kak kak.." Panggil Nuria memegang tangan Keyla yang hendak pergi meninggalkannya.
"Apa?"
"Kepala aku tadi kebentur pohon toge trus aku mendadak amnesia nggak tahu arah jalan pulang, anterin aku pulang ya kak." Pinta Nuria dengan mata berbinar-binar.
Keyla menatap jengah Nuria mendengar penjelasannya yang tidak masuk akal. Kenapa sekolah seelit Allezord bisa menerima murid bodoh seperti Nuria, itulah pemikiran Keyla saat ini.
"Gue sibuk." Tolak Keyla melepas paksa tangan Nuria yang masih betah memegang tangannya.
"Dihh kakak mah sibuk mulu, kapan sih sibuk sama akunya? Nggak pengen gitu kak kencan sama dede imut?" Nuria imut modeon dengan percaya diri dan berani berkata demikian kepada orang yang ia beri julukan senior judes.
"Lo sehat?" Dengan tidak sopannya Keyla merusak rancangan indah dibenak Nuria.
"Aku sakit kalau kakak jauh dari aku." Ujar Nuria sedih sambil mempoutkan bibirnya agar terlihat menggemaskan barang kali Keyla luluh.
"Nggak jelas lo." Keyla memasuki mobilnya dan meninggalkan Nuria yang mematung ditempatnya. Meladeni orang seperti Nuria tidak ada manfaatnya sama sekali malah nanti bisa ikut tidak waras.
****
Dipuncak gedung paling atas terjadi aksi baku hantam seolah matahari yang hampir tenggelam menjadi juri dari aksi perseteruan duel antara seorang gadis misterius dan seorang lelaki tangguh. Meskipun diliputi emosi Agung masih sadar bahwa lawan yang ia hadapi adalah perempuan ditabambah ia mencintai perempuan tersebut.
Lelaki kekar itu mendorong gadis cantik itu seakan sengaja hanya untuk membuat Mysha terjatuh tanpa ingin menyakiti lebih namun Mysha sama sekali tidak terdorong bahkan tidak berpindah tempat sedikit pun. Mysha bertahan ditempat ia berdiri masih dengan tersenyum yang sulit lelaki itu pahami.
"Jangan sungkan." Ujar Mysha memegang pundak Agung lalu menekannya kuat membuat lelaki itu terduduk sambil menahan rasa sakit dipundaknya.
"Lo bisa habisin gue seperti yang udah lo rencanain." Mysha mendekatkan wajahnya dan berbisik enteng di telinga Agung.
"Kalau lo anggep gue gadis lemah lo salah besar."
Agung kembali dibuat terkejut dengan perubahan sosok Mysha. Kenapa Mysha sangat mudah membuat ia tunduk ditambah sorotan mata Mysha seakan-akan melemparnya ke lembah jurang terdalam. Agung melepaskan tangan Mysha dari pundaknya setelah itu ia menatap Mysha serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEISHA
Teen FictionKalian percaya seseorang bisa merubah hatinya saat ia mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama? Seperti Meisie, gadis manis yang sedang dimabuk cinta akibat David lelaki atletis yang di sukainya sejak awal tetapi tidak pernah mendapat restu dari...