Mysha mengendarai mobil bukan menuju Apartemennya melainkan ketempat rumah besar yang ia jadian markas mereka. Perkataan Agung dibelakang sekolah tadi berhasil menguasai otak Mysha untuk tidak bisa mengabaikannya begitu saja.Bisa dibilang ini perihal serius. Bagaimana bisa Agung mengetahui identitas dirinya dengan cara apa lelaki itu mendapat informasi mengenai agen mereka. Jelas Mysha akan membahas hal ini dengan dua orang kepercayaannya maka dari itu ia terburu-buru pulang sekalipun belum pulang jam pulang.
Yang menganggu pikirannya bukan hanya disana saja tapi takut Agung akan memberitahu Meisie. Kalaupun hal itu terjadi sudah bisa di simpulkan Meisie menganggapnya monster dan semua yang ia tutupi akan terbongkar semua termasuk dengan kematian tragis yang masih viral di beritakan.
"Mungkin Meisie bisa buat lo buka mulut mengenai ini." Kata Agung terdengar mengancam.
"Tutup mulut lo!" Mysha menatap Agung tajam.
"Agung lo anggep gue remeh karena udah berbaik hati nggak bunuh manusia sampah kek lo. Kalau masih mau hidup jaga sikap lo keparat." Lanjut Mysha mengepalkan tangannya.
Agung melihat amarah dalam diri Mysha. Bisa saja Mysha menghabisinya disini dalam sekejap.
"Lo mau bunuh gue silahkan, tapi persiapkan diri lo buat dibenci Meisie selamanya." Agung mengingatkan kalau dia tidak bisa membunuhnya selama Mysha masih mencintai Meisie.
Mysha melayangkan pukulan kakinya hampir mengenai leher Agung. Lelaki tinggi itu menelan ludah melihat Mysha melakukan itu. Kemudian Mysha mendorong Agung ke dinding dengan menekankan kakinya di leher Agung membuat lelaki itu tercekat.
"Pecundang yang memaafkan seorang gadis, memalukan." Maki Mysha pada Agung.
"Gue nggak cari masalah sama lo, gue mau bantu lo Sha. Menanggung beban berat seperti itu hal yang sulit lo tanggung seorang diri. Lo jadi ancaman orang-orang dan diincar oleh hampir seluruh orang di dunia karena dendam mereka." Agung menjelaskan maksudnya mendatangi Mysha.
"Selama ini gue baik-baik aja gue bisa ngatasinnya. Nggak usah ikut campur, sebaiknya lo berpura-pura nggak tahu tentang identitas gue." Ucap Mysha menurunkan kakinya dari leher Agung.
Leher Agung memerah akibat kuatnya Mysha menekannya dan ia sempat batuk beberapa kali.
"Sha, ijinin gue bantu lo setidaknya untuk kasus the kazen." Pinta Agung memohon.
"Gue juga ikut andil untuk ini. Nggak cuma lo Sha yang mau lindungi Meisie tapi gue juga sebagai sodaranya"
Mysha tampak berpikir dan melihat Agung penuh selidik, apa Agung bisa diandalkan dan becus menjalankan tugas yang ia berikan nanti.
"Lindungi Meisie selama gue nggak ada disampingnya. Itu tugas yang bisa lo lakuin untuk saat ini." Ucap Mysha kemudian memberikan Agung kesempatan.
"The kazen, apa yang akan lo lakuin?" Tanya Agung ingin tahu.
"Akan gue urus. Jangan sampai Meisie tahu."
Mysha memejamkan matanya kembali teringat dengan percakapan mereka tadi. Ia meremas kuat stir mobil serta tatapan matanya menahan sesuatu.
Gadis pemilik marga Molotova itu masih tidak bisa mempercayai Agung begitu saja. Ia masih merasa takut jika sewaktu-waktu Agung menusuknya dari belakang dengan membocorkan semuanya pada Meisie.
BRAK..
Mysha menutup keras pintu mobilnya dan segera masuk kedalam rumah yang begitu luas. Di tengah perjalan ia melihat seseorang di kolam renang, seorang gadis sedang membersihkan daun yang berjatuhan di kolam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEISHA
Teen FictionKalian percaya seseorang bisa merubah hatinya saat ia mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama? Seperti Meisie, gadis manis yang sedang dimabuk cinta akibat David lelaki atletis yang di sukainya sejak awal tetapi tidak pernah mendapat restu dari...